
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Media sosial kembali menjadi panggung bagi perbincangan hangat seputar obat herbal instan ternama, Tolak Angin. Kali ini, bukan hanya soal khasiatnya yang melegenda, tetapi juga tentang efek samping dan pengalaman kurang menyenangkan yang dibagikan oleh sejumlah pengguna Twitter/X.
Dari ketidakefektifan hingga efek samping yang dianggap mengganggu, cuitan-cuitan ini membuka ruang diskusi tentang pentingnya memahami respons tubuh terhadap obat herbal dan bahaya self-diagnosis.
Sejumlah netizen mengeluhkan bahwa Tolak Angin tidak lagi memberikan efek yang diharapkan. Akun @tnmuda misalnya, mengeluh, "Sama! Ini yang gue rasain juga. Udah minum tolak angin sesuai anjuran, ditungguin, eh anginnya gak pergi2. Badan tetap nyeri otot dan ngilu-ngilu." Cuitan ini merupakan respons terhadap keluhan serupa dari akun @itqoniah_s yang menyebut sudah dua hari mengonsumsi Tolak Angin tanpa hasil.
Senada dengan itu, akun @rizky__fauzan juga mengungkapkan kekecewaannya, "Bablas angine tuuuuuh tapi anginnya gak bablas-bablas. Persis banget, udah habis berapa sachet Tolak Angin juga penyakit tidak hilang. Yang ada malah tambah meriang dan pusing kepala."
Selain soal efektivitas, rasa dan efek samping juga menjadi sorotan. Akun @safi__ra menulis, "Setuju banget! Susah menjelaskan rasanya seperti apa, tapi Tolak Angin emang aneh dan bikin tidak nyaman di mulut. Sudah tidak enak, tidak manjur pula." Keluhan ini didukung oleh banyak pengguna lain yang merasakan hal serupa.
Efek samping yang lebih serius juga dilaporkan, terutama terkait gangguan pencernaan. Akun @RizkiDikka berbagi pengalamannya, "Nah kan, ketemu yang senasib. Saya kira perut saya saja yang sensitif, ternyata memang ada yang tidak cocok juga. Minum Tolak Angin bukannya sembuh malah bolak-balik toiletâ"
Hal yang sama diungkapkan oleh @FirzaHusain yang bahkan menyebut Tolak Angin sebagai "obat jelek." Dia menulis, "Gila sehari abis satu pack! Saya juga pernah minum Tolak Angin dan emang beneran bikin diare. Padahal cuma 1 sachet doang, tidak sampai satu pack â¹ï¸â¹ï¸â¹ï¸"
Perbincangan menjadi lebih serius ketika menyentuh risiko jangka panjang. Akun @sammi_ananta mengingatkan, "Ini ngeri banget sih. Jadi pengingat buat kita semua jangan sembarangan minum Tolak Angin terus-terusan. Harus lebih aware sama apa yang masuk ke badan. Jangan sampe malah gagal ginjal kaya gini." Cuitan ini merespons kisah tentang teman ibunya yang mengalami gagal ginjal setelah digambarkan sering mengonsumsi Tolak Angin.
Atas fenomena ini, Halodoc sebagai salah satu platform kesehatan terkemuka, menekankan pentingnya untuk tidak menganggap remeh keluhan kesehatan dan segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala seperti perut kembung, mual, dan nyeri ulu hati bisa jadi merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau dispepsia.
Menurut Halodoc, GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn) dan gejala lainnya. Jika tidak ditangani dengan benar, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius. Sementara itu, dispepsia adalah kumpulan gejala pencernaan seperti perut kembung, mual, dan cepat kenyang.
Penggunaan obat herbal secara sembarangan tanpa diagnosis yang tepat dari dokter sangat tidak dianjurkan. Setiap individu memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap bahan-bahan dalam obat herbal. Apa yang cocok untuk satu orang, belum tentu cocok untuk orang lain. Oleh karena itu, jika keluhan tidak membaik atau bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.