Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 03 Des 2025 - 20:59:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Gandeng Komunitas Kebaya Jakarta, BIP Perumda Pasar Jaya Peduli Pejuang Perempuan

tscom_news_photo_1764770350.jpg
Komunitas Kebaya Jakarta (KKJ) berkolaborasi dengan Bhakti Istri Pegawai (BIP) Perumda Pasar Jaya memberikan apresiasi terhadap buruh pengupas bawang melalui kegiatan berbagi. (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komunitas Kebaya Jakarta (KKJ) berkolaborasi dengan Bhakti Istri Pegawai (BIP) Perumda Pasar Jaya memberikan apresiasi terhadap buruh pengupas bawang melalui kegiatan berbagi. Acara itu dihadiri sekitar 120 buruh perempuan yang setiap hari bekerja dari pagi hingga malam dengan beban kerja yang berat.

“Kami, komunitas perempuan, ingin memberikan perhatian kepada para pejuang perempuan. Untuk momentum Hari Ibu, kami memilih buruh pengupas bawang di Pasar Induk karena mereka mayoritas perempuan yang setiap hari bekerja keras,” kata Ketua Komunitas Kebaya Jakarta Happy Djarot di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/12).

Menurut Happy, kegiatan itu digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap para perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.

Para buruh pengupas bawang itu juga dipilih karena mayoritas dari mereka adalah perempuan yang bekerja tanpa henti untuk membantu ekonomi keluarga.

“Mereka ingin merasakan kebahagiaan. Kemudian, dalam artian kita memberikan dukungan, apresiasi dan juga memberikan bantuan agar perempuan-perempuan pengupas bawang ini semangat dalam bekerja guna mendampingi keluarga,” ujar Happy.

Dia juga menitipkan pesan kepada para buruh agar tetap menjaga keselamatan keluarga, mengingat Jakarta tengah menghadapi dua potensi bencana yang kerap terjadi, yakni kebakaran dan banjir.

“Tetap semangat, dan tolong jaga rumah serta keluarga masing-masing agar terhindar dari bencana tersebut,” ucap Happy.

Sementara itu, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Dewi Rano Karno turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif kegiatan itu.

Dia mengaku bangga melihat perhatian yang diberikan oleh KKJ dan BIP Pasar Jaya kepada para buruh tangguh tersebut.

Dia menilai para perempuan pengupas bawang tersebut merupakan sosok luar biasa yang patut dihargai atas ketekunan dan kerja keras mereka.

“Mereka bekerja dari pagi sampai jam sepuluh malam, dan hanya mendapat upah sekitar Rp70 ribu. Untuk mengupas 20 kilogram bawang, mereka hanya mendapat Rp3.000 per kilogram. Jadi, wajar kalau kita ingin memberikan penghargaan, mengajak mereka senang-senang walaupun hanya sehari, sebagai bentuk healing,” ungkap Dewi.

Dalam kesempatan itu, Dewi juga meninjau kondisi harga pangan di Pasar Induk Kramat Jati.

Ia mengatakan harga-harga komoditas di pasar tersebut masih stabil dan bahkan lebih murah dibandingkan dengan pasar ritel maupun supermarket.

“Tadi saya tanya, harga masih stabil, belum ada kenaikan. Bahkan lebih murah dari tempat lain,” jelas Dewi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BIP Perumda Pasar Jaya Raesita Kamaylia menyampaikan pihaknya menyambut baik kolaborasi tersebut dan menegaskan kegiatan itu merupakan bentuk apresiasi bagi para buruh yang selama ini kurang mendapat perhatian.

“Ini adalah bentuk apresiasi kepada buruh yang selama ini kurang diperhatikan. Mereka diberi kesempatan bertemu, berkumpul, menerima santunan, dan merasa lebih berarti. Jumlahnya ada 120 orang, itu semua buruh wanita pengupas bawang di Pasar Induk,” tutur Raesita.

Melalui kegiatan itu, KKJ dan BIP Pasar Jaya berharap momentum Hari Ibu tidak hanya menjadi perayaan simbolis, tetapi juga momen untuk menguatkan perempuan pekerja yang selama ini berada di lini pekerjaan informal dan kerap luput dari perhatian publik.

Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi para buruh untuk terus berjuang demi keluarga mereka.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement