JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Ada sejumlah skenario politik yang mesti diwaspadai pasca pendaftaran calon yang sudah dilalui dalam proses pilkada serentak, yaitu munculnya calon bayangan (shadow candidat) atau calon boneka.

"Ini akan muncul di beberapa daerah peserta pilkada serentak 9 Desember 2015, atau kalau ada kebijakan pemerintah yang memungkinkan tujuh daerah yang calonnya hanya satu pasangan dalam pilkada, harus lebih diwaspadai lagi," kata pengamat politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Kamis (6/8/2015).

Menurut Gun Gun kemungkinan pertama akan muncul skenario politik kartel. Para elit partai akan berkolaborasi mendukung 1 kandidat kuat hingga menutup akses kandidat lainnya. Tapi pada injury time mereka munculkan pasangan calon atas biaya calon yang telah ada.

Selain itu, kata Direktur Eksekutif Political Literacy Institute ini, calon yang ada tak lebih dari boneka pengusaha atau investor politik yang punya kepentingan proyek dan kebijakan publik. "Yang ini model birokrasi kleptokrasi," ujarnya.

Sekenario lain, lanjut Gun Gun kandidat didorong dan difasilitasi sumberdaya politik untuk menang. Sponsornya bisa mantan penguasa di daerah yang sudah dua periode menjabat. Karena dia butuh orang yang bisa dipegang untuk mengamankan akses dan kesalahannya maka dimuculkan kandidat itu.

"Mari kita pantau terus Pilkada serentak ini, karen akan menjadi ujian konsolidasi demokrasi di Indonesia," pungkasnya. (ss)