Berita
Oleh Bani Saksono pada hari Selasa, 22 Sep 2015 - 00:00:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Parah, Ternyata Rini Terima Sesuatu dari RJ Lino

48Masinton Pasaribu.jpg
Anggota DPR Masinton Pasaribu dari Fraksi PDIP (Sumber foto : profil facebook)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sudah diduga mengapa Menteri BUMN Rini Soemarno mati-matian membela Direktur Utama (Dirut) Pelindo II RJ Lino. Ternyata, Rini telah menerima 'sesuatu' dari Lino.

Walaupun Menteri Perhubungan Ignatius Jonan selaku pemegang Otoritas Pelabuhan tak merestui perpanjangan konsesi pengelolaan terminal peti kemas kepada Hutchison Port Holding (HPH), sebuah perusahaan pengelola pelabuhan yang berpusat di Hong Kong. Alasannya, karena pihak Pelindo II melalui anak perusahaannya Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah mampu mengelola sendiri.

Namun, Rini tetap saja meluluskan permintaan Lino. "Wah, parah ini. Terungkap bhw Menteri BUMN Rini Sumarno menerima "sesuatu" dari RJ Lino (Dirut Pelindo II)!!," ungkap anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, dalam akun twitternya, malam ini (21/9/2015). Namun ocehan di twitter itu juga diunduh di akun facefook-nya.

"Pantesan Menteri Rini melindungi habis RJ Lino, ternyata menerima sesuatu. #Bongkar #Gratifikasi," Masinton kembali menegaskan. Sebelumnya, anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini juga mendesak agar mafia di Pelindo II dibongkar hingga ke akar-akarnya.

Sontak, para follower-nya mendesak agar Masinton membongkarnya di panitia khusus (Pansus) DPR. Bahkan, di antara mereka ada yang minta agar Menteri Rini dan Wapres Jusuf Kalla untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Tuntutan agar Rini mundur juga akibat ulahnya cari utangan hingga ke negeri China.

Utang itu ditanggung oleh tiga bank pelat merah, yaitu BRI, BNI, dan Bank Mandiri.Alasannya, utang itu untuk membiayai proyek infrastruktur. Sementara, pemerintah yang sudah menghapuskan subsidi BBM, laporan penggunaan dananya buat apa, sampai sekarang rakyat tak mendapat laporannya, katanya buat membangun infrastruktur.

Kasus Pelindo II terkuak saat Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso memimpin penggeledahan kantor Lino di Tanjung Priok akhir Agustus lalu (28/8/2015). Bareskrim juga menyita 10 unit crane karena diduga proses tendernya melalui jalur KKN hingga merugikan puluhan miliaran rupiah.

Tak terima ruang kerjanya dibongkar Buwas, sapaan Budi waseso, Alhasil, Lino pun melaporkan ulah Budi Waseso ke sejumlah pejabat pemerintah, seperti Wapres Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini Suwandi, Menko Polhukkam Luhut Panjaitan,dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Alhasil, Buwas pun dicopot dan digeser menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). (b)

tag: #Masinton mafia Pelindo II  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soal Bahlil Ingin Beri Izin Tambang ke Ormas, Sartono Hutomo: Jangan Buru-buru

Oleh Fath
pada hari Selasa, 07 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI angkat bicara perlihal rencana Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk ...
Berita

Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat, Marwan Cik Asan mengingatkan pemerintah agar mewaspadai perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2024. Karena meskipun angka ...