Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Senin, 29 Feb 2016 - 07:11:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Pembohong, tidak bisa Dipegang Omongannya

58ahoklagi.jpg
Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bakal calon Gubernur DKI 2017 Adhyaksa Dault blak-blakan tentang kekesalannya terhadap calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Semua bermula saat keduanya bertemu empat mata di ruangan tertutup, di Balai Kota DKI pada 29 September 2015 tahun lalu.

Diceritakan Adhyaksa, dalam kesempatan tersebut, keduanya sepakat untuk tidak menyampaikan isi pembicaraannya kepada awak media.

Namun, setelah mantan Menpora era Presiden SBY itu meninggalkan Balai Kota, Ahok secara sepihak memilih membeberkan semua isi pertemuannya.

"Waktu itu, kita sepakat (semua pembicaraan) tidak bocor keluar (ke media). Tapi, dari situ saya tahu kalau orang ini pembohong dan omongannya tidak bisa dipegang, tidak kometmen. Dari situ saya tegas maju (di Pilkada DKI 2017)," ujar Adhyaksa disela-sela Pelantikan Pengurus Hanura DKI, Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Bahkan, kata dia, Ahok juga sengaja memelintir pernyataannya dengan menyebut seakan-akan bernada sara.

"Ini jelas upaya (Ahok) untuk memojokkan saya," sesal Adhyaksa.

"Ahok bilang saya akan mendukung dia jadi Presiden kalau masuk Islam. Yang ditonjolkan malah Adhyaksa minta Ahok masuk Islam," bebernya.‎

"Saya terus terang kecewa. Di media sosial saya dibully habis-habisan. Ucapan saya dipotong sama Ahok, diplintir. Sehingga seolah-olah saya jadi sara. Padahal, saya bersilaturahmi baik-baik dan saya dakwah," ujar Adhyaksa.

Karena itu, Adhyaksa berharap agar kedepan semua pihak tidak membawa-bawa unsur sara untuk menjatuhkan lawan.

Dia juga meminta semua harus mengedepankan merah putih untuk membangun kesatuan dan persatuan.

"Sejujurnya, sebelum kejadian itu saya menaruh respek sama Pak Ahok. Tapi, setelah itu tidak lagi, bisa dibilang saya makin semangat untuk maju (Pilkada DKI 2017)," tegas Adhyaksa seraya berharap DKI Jakarta kedepan tidak lagi dipimpin oleh seorang pembohong.

"Jangan ada dusta di antara kita. Seakan-akan saya SARA. Kita ini nasionalis religius, saya nggak mau pakai agama. Malah kita berprasangka baik," pesan Adhyaksa.‎ (Icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...