JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya mengaku aneh dengan sembilan syarat yang diajukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Menurutnya, syarat-syarat tersebut tidak masuk akal.
“Sembilan syarat itu mencerminkan pemerintah harus tetap bisa melakukan intervensi pada PSSI, bahkan syarat tersebut juga meminta PSSI melakukan hal yang tidak bisa dilakukan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Hal ini menanggapi rencana Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang memberikan sembilan syarat jika ingin sanksi administratif pembekuan PSSI dicabut.
Bahkan bukan hanya aneh, Menpora dinilainya ingin bergaya otoriter seperti era Orde Baru.
“Syarat pertama saja bahasanya sangat otoriter seperti orde baru saja akan diawasi dan dikendalikan ketat. Justru karena ada campur tangan pemerintah itu kita disanksi FIFA,” jelasnya.
Syarat lain yang diminta Kemenpora adalah PSSI harus menjamin tim nasional sebagai juara satu dalam event Piala AFF tahun 2016, SEA Games tahun 2017, Lolos Pra Kualifikasi Piala Dunia tahun 2018, dan Asian Games XVIII tahun 2018.
“Itu juga syarat yang aneh siapa yang bisa jamin Timnas bisa juara. Ini Kemenpora seperti minta PSSI ngatur skor ,” jelasnya.
Oleh karenanya, ia mendesak agar Menpora segera sadar akan kesalahannya dengan segera mencabut pembekuan PSSI. (iy)