PALANGKARAYA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya meminta, Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar memperhatikan dampak dari pemadaman bergilir di daerah itu.
"Ya Jangan tutup mata lah PLN itu. Salah satu contohnya kebakaran yang menghanguskan delapan ruko itu, secara tidak langsung terjadi akibat pemadaman listrik yang dilakukan PLN," kata Sekretaris Komisi B DPRD Kota Alfian Batnakanti di Palangkaraya, Rabu (23/3/2016).
Dia menyatakan banyak lagi dampak buruk lainnya dari pemadaman yang dilakukan PLN secara tiba-tiba seperti kerusakan barang elektronik karena listrik mati mendadak. Para pengusaha yang dalam produksinya mengandalkan aliran listik seperi las, jahit, foto kopi, rental komputer, tukang kayu juga merugi akibat peralatannya tak dapat beroperasi, katanya.
Politisi Gerindra itu mengatakan, perusahaan penyedia layanan listrik tersebut juga belum kosekuen dan kurang sosialisasi dalam penjadwalan pemadaman aliran listrik di daerah tersebut.
"PLN harus konsekuen. Selain itu jadwal tempat, waktu dan lama pemadaman harus rinci. Sosialisasi harus dioptimalkan sehingga tidak ada warga lagi yang bingung kapan pemadaman di wilayahnya terjadi," katanya.
Dia membenarkan jika peralatan atau mesin yang digunakan PLN harus dilakukan perbaikan dan pemeliharaan berkala. Namun, kata dia, jangan sampai keadaan itu terlalu membebani masyarakat selalu pengguna jasa.
"Perbaikan memang harus dilakukan berkala dan terjadwal. Untuk itu seharusnya PLN sudah melakukan antisipasi mendalam agar kejadian seperti ini tidak terulang setiap tahun," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio mengatakan bahwa hingga kini pihaknya belum menerima informasi apapun terkait pemadaman.
"Belum ada penjelasan resmi yang dilakukan PLN terkait pemadaman ini. Kita berharap agar keadaan ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat, terlebih sebentar lagi ujian nasional berlangsung," katanya.