JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta seluruh pejabat di Indonesia tidak meniru ucapan dan tindakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), yang menghina Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tjahyo menilai, tindakan Ahok seperti peribahasa mulutmu harimaumu. Tentu saja, pernyataan Tjahjo tersebut terkait ucapan Ahok yang menyebut data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ngaco alias tidak benar soal adanya kerugian keuangan daerah sebesar 191 miliar atas pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Ini mempertontonkan kepada masyarakat luas tidak baik. Semua pejabat, baik pusat dan daerah mulai presiden sampai kepala desa harus membangun kemitraan sinergi," kata Tjahjo di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Lebih jauh, Tjahjo meminta semua pejabat negara baik pusat dan daerah tidak meniru tindakan Ahok, yang telah melecehkan simbol negara yakni BPK RI. Padahal, persoalan ini diselesaikan dengan cara baik-baik tanpa harus melecehkan lembaga negara.

"Kalau ada masalah dibahas, kalau tidak mau membangun komunikasi dengan baik, implikasi bisa panjang. Saya kalau ada masalah dengan Ketua (Komisi II DPR) bisa Blackberry (BBM) telepon, atau ketemu. Seluruh kepala daerah saling menghargai dan membangun komunikasi," jelasnya. (plt)