JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ditengah-tengah aksi unjuk rasa, sebanyak 30 orang perwakilan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (Amju) berkesempatan menggelar audiensi dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik di Loby Gedung baru DPRD, jalan Kebon Sirih, Jumat (20/5/2016) kemaren.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD Gerindra DKI itu didampingi sekretaris Komisi A DPRD, Syarif yang juga berasal dari fraksi Gerindra.
Awalnya, dialog itu berjalan normal, satu persatu perwakilan dari masyarakat yang sebagian besar adalah korban penggusuran penguasa DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu dipersilahkan menyampaikan aspirasinya.
Namun, forum yang sebelumnya berjalan serius dan sedikit tegang itu seketika berubah cair dan mengundang galak tawa.
Betapa tidak, disela-sela para demonstran bersemangat menyatakan pendapatnya dengan berapi-api, tapi itu tidak terjadi saat giliran Ketua tim hukum advokasi Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Ali Lubis.
Tanpa beretorika panjang lebar, dengan lugas Lubis mengatakan kepada kedua politisi Kebon Sirih tersebut bahwa sejatinya yang harus bertanggungjawab untuk menurunkan Ahok adalah anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra.
"Ahok ini kan bisa maju (di Pilkada 2012) karena Gerindra. Jadi, mungkin obatnya ada di rumah. Bapak yang bawa Ahok ke Jakarta, jadi bapak Juga yang harus usir manusia itu," tegas Lubis.
Sontak pernyataan Lubis tersebut angsung disambut tawa dan Standing applause dari para demonstran.
"Maka, kami minta bantuan partai bapak juga, untuk menjadi pelopor (pemakzulan Ahok)," sambung Lubis.
Menanggapi hal itu, Taufik sempat salah tingkah. Sambil senyum-senyum dia mengaku menyesal dan menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta.
"Ia, betul Gerindra yang bawa dia (Ahok) kesini. Tapi saya berjanji itu tidak akan terjadi lagi dimasa depan. Kami sudah taubat nasuha," ujar Taufik balik berseloroh. (icl)