Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Minggu, 29 Mei 2016 - 15:15:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Budi Waseso: Indonesia Rawan Penyalahgunaan Narkotika

43budi-waseso.jpg
Budi Waseso (Sumber foto : Istimewa)

BOYOLALI (TEROPONGSENAYAN) - Seluruh wilayah Indonesia hampir merata, termasuk Jawa Tengah, masuk daerah rawan penyalahgunaan narkotika. Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas).

"Kota-kota di Indonesia hampir semua ada pelabuhan-pelabuhan sangat kuat rentan adanya penyeludupan dan peredaran narkotika," kata Budi Waseso usai pencanangan Jalan Sehat Stop Narkotika HUT Ke-169 Boyolali, di Boyolali, Minggu (29/5/2016).

Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara penyuplai narkotika ke Negara Australia dan New Zeland. Dua wilayah di Indonesia yakni Yogyakarta dan Bali daerah yang memasok barang narkotika ke dua negara itu.

Oleh karena itu, kata Buwas, dua tempat tersebut sekarang menjadi perhatian petugas Australia dan Selandia Baru, karena dianggap pintu gerbang masuknya nakotika ke negaranya.

"Padahal, narkotika yang beredar di Indonesia seluruhnya dari Tiongkok, Bangkok, Thailand, Pakistan, India dan Iran, serta beberapa negara lainnya di Eropa memasukan narkotika di Indonesia," katanya.

Menurut dia, Indonesia termasuk pangsa pasar terbesar perdagangan narkotika di negara-negara Asean. Apapun jenis narkotika yang dikirim ke Indonesia semua dikonsumsi masyarakat di Tanah Air.

"Kita mencatat sudah sebanyak 43 jenis baru narkotika yang sudah masuk ke Indonesia dari 541 jenis di Dunia. 18 jenis yang masuk Indonesia diantaranya, sudah dapat terdeteksi masuk golongan narkotika," katanya.

Kendati demikian, pihaknya terus waspada adanya kerawanan penyalahgunaan narkotika jenis baru yang mungkin dikonsumsi masyarakat, karena masih banyak yang belum terdeteksi dan baru 18 jenis.

"Kita sedang kerja sama dengan negara lain termasuk Rusia yang memiliki laboratorium mampu mendeteksi narkotika jenis baru," katanya.

Buwas menjelaskan, BNN sudah memusnahkan narkotika sebanyak 16 kali, dan terakhir sabu-sabu seberat 54 kg dan 191 ribu butir pil ekstasi. Jumlah korban akibat menyalahgunaan narkotika rata-rata 40 hingga 45 orang setiap hari meninggal, sehingga sekitar 18 ribu orang meninggal per bulan di Tanah Air.

"Narkotika sudah banyak masuk di Indonesia, dan tersimpan di bunker-bunker. Mereka menunggu kita lengah baru diedarkan dan semuanya dari luar negeri, karena tidak bisa diproduksi di dalam negeri," kata Buwas yang didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Boyolali Seno Samodro. (mnx/Ant)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement