Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Rabu, 01 Jun 2016 - 16:13:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Ada Gratifikasi di Ancol? Sudah Biasa!

43Pja.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M. Rico Sinaga mengaku tidak kaget atas beredarnya kabar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) Tbk Gatot Setyo Waluyo yang menerima gratifikasi Rp7 miliar. Riko menyebut praktik kotor dan korups semacam itu sudah lazim berlangsung di PT PJA.

"Saya sudah tahu sejak lama. Makanya saya enggak kaget kalau ada gratifikasi di Ancol, itu bukan hal luar biasa," kata Rico di Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Menurutnya, praktik yang biasa dilakukan antara lain korupsi biaya, misalnya terkait pembangunan apartemen atau reklamasi.

Hanya saja, lanjut Rico, hingga saat ini transaksi korupsi petinggi PJA belum ada yang terbongkar penegak hukum seperti dialami Mohamad Sanusi yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK saat menerima gratifikasi dari PT Agung Podomoro Land.

Sebelumnya, ramai diberitakan Gatot teah menerima gratifikasi dari pihak vendor pembangunan pulau reklamasi yang dikembangkan PJA.

Gratifikasi berupa uang Rp7 miliar kabarnya digunakan untuk merenovasi rumah Gatot di Yogyakarta menjadi restoran.

Adalah Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi yang antara lain mengungkap aliran dana haram tersebut. Oleh karenanya menurut dia, bukan hanya perlu dipecat sebagai Dirut Ancol, Gatot juga harus diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Uchok pun meminta penegak hukum terutama KPK membongkar kasus dugaan gratifikasi Gatot hingga pihak-pihak terkait. (iy)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...