Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Jumat, 17 Jun 2016 - 22:34:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Tunggu Kesiapan ERP, Pemprov DKI Siapkan Sistem Ganjil-Genap

2ERP.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kebijakan 3 in 1 telah resmi dihapus Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan kebijakan jalan berbayar alias Electronic Pricing Road (ERP) pengganti penghapusan kebijakan 3 in 1.

Djarot mengatakan, proses kebijakan ERP, masih dalam tahap pengkajian yang panjang.

Sehingga, kata dia, antisipasi dalam waktu dekat, Pemprov DKI sedang menggodok sistem pelat Ganjil-Genap untuk diterapkan di jalan protokol di DKI Jakarta.

"Kita lagi teliti dampaknya dan antisiasi nomor pelat palsu. Kita masih kaji betul manfaat dan mudaratnya," kata Djarot usai menghadiri acara buka bersama dengan pewarta foto indonesia‎ di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016) malam.‎

Kebijakan Ganjil Genap, lanjut Djarot, nantinya juga butuh pengawasan yang ketat. Karena kebijakan ini rentan akan penyelewengan dan masih harus dikaji. Meski mempersiapkan Ganjil Genap, pada akhirnya Djarot mengungkapkan DKI akan tetap mempertahankna kebijakan ERP.

"Tahun ini juga sistem ERP mulai diterapkan. Sehingga, masalah kemacetan arus lalu lintas di Kota Jakarta bisa segera teratasi," ungkap dia.

Kebijakan Ganjil Genap sendiri pernah digulirkan pada masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun pada akhirnya kebijakan itu gagal dilaksanakan karena belum mencapai kesepakatan. Setiap mobil akan diberlakukan pembagian jalan menurut pelat.

Di sisi lain, Djarot hakul yakin ada sisi positif penghapusan kebijakan 3 in 1. Dia menekankan setidaknya penghapusan ini bisa jadi tindakan oemaksaan secara tak langsung bagi warga untuk emnggunakan transportasi massal. Sebab pada dasarnya ada ataupun kebijakan tersebut Jakarta pasti bakalan macet.

"Kalau lalu lintas yang jadi lebih macet itu pasti. Tapi, ada sisi positifnya, yaitu diharapkan warga yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi mau beralih ke transportasi umum," tandas Djarot.(yn)

tag: #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...