Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Senin, 27 Jun 2016 - 18:41:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Merasa Ditipu, Sejumlah Warga Bersuara Soal Teman Ahok

55temanahok.jpg
(Sumber foto : Alfian/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah mantan Teman Ahok membongkar aib Teman Ahok, kini sejumlah warga juga mulai berani blak-blakan soal konspirasi jahat aksi pengumpulan sejuta KTP buat untuk mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017.

Mereka dijadikan sasaran oleh sekelompok orang yang diduga untuk mendukung Ahok. Ironisnya, ‎kejadian ini telah berlangsung cukup lama, bahkan sejak tahun lalu.‎

Prilaku curang Teman Ahok yang teranyar, yakni salah satu pengurus DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta Timur yang bernama Syamsuddin mendapatkan pesan singkat yang ‘nyasar’ dari Teman Ahok.

“Terimakasih Ibu Nelly Meida Pasaribu, KTP Anda sdh kami terima & kami jaga. Ayo ajak yg lain kumpulkan KTP utk usung Ahok-Heru Independen. Info: temanahok.com,” tulisan pesan itu.

Syamsuddin yang juga warga Duren Sawit itu merasa heran dan aneh mendapatkan SMS Teman Ahok itu. Ia pun membalas short messager service (SMS) itu.

"Hahaha mata lu picek, mang sjak (kapan-red) nama gw jadi Nelly Meida Pasaribu,,,,,? Ketayan loh gak bisa kerja bajak nama dan nomer hp orang," balas Syamsuddin yang juga ketua RT ini.

Saat dihubungi, Syamsuddin mengaku pesan itu kemarin, Senin (23/06/2016) sekitar pukul 15:08 WIB kemarin.

Ia merasa ada yang ganjil dari SMS itu, bisa saja pesan singkat itu sebagai rentetan kecurangan dan kebohongan Teman Ahok. Apa termasuk uang Rp30 miliar yang diterima Ahok yang belum diakuinya juga oleh Teman Ahok?.

"Parah banget tuh masa nama gw ganti. Itu nya lagi, Saya kan tak pernah kasih KTP sama siapa-siapa untuk mendukung salah satu kandidat Gubernur, apalagi pada Teman Ahok. Jangan-jangan ini bentuk kebohongan mereka mulai terungkap seperti yang sudah ramai di media, ada bekas (Teman) Ahok bilang semua bohong," jelasnya.

Kecurangan lainnya terjadi pada seorang warga Cengkareng, Jakarta Barat, Dani (24) mengatakan, seseorang tak dikenali pernah menggalang pengumpulan KTP di wilayahnya dengan alasan tak jelas.

Dani pun terpengaruh mengumpulkan KTP, lantaran orang tak dikenal tersebut bertutur kata baik.‎

"Alasannya saat itu untuk registrasi. Tapi enggak dijelaskan registrasi apa," kata Dani di Jakarta, Jumat (27/6/2016).

Dani baru mengetahui pengumpulan KTP itu untuk mendukung Ahok, setelah mendapatkan SMS di ponselnya yang berisi ucapan terima kasih karena telah memberikan KTP untuk Ahok.

"Malamnya saya dapat SMS terima kasih mendukung Ahok. Lah dukung dari mana, ternyata orang yang menggalang pengumpulan KTP itu untuk Ahok, tapi kita tidak diberitahu. Itu kan namanya modus kecurangan," ujarnya.

Berbeda dengan beberapa warga di kawasan Kavling DKI, Kembangan, Jakarta Utara yang mengaku telah dimintai foto kopi KTP oleh sejumlah petugas keamanan di sana.

Yadi (33) seorang warga di kawasan itu mengaku beberapa waktu lalu, pintu rumahnya digedor oleh seorang satpam untuk meminta KTP, tanpa alasan pasti.‎

"Awalnya dia bilang untuk pendataan," ujarnya.

Yadi sendiri menyadari, bahwa dugaan dukungan itu terungkap setelah pihaknya mendapatkan balasan pesan singkat SMS dari sejumlah nomor yang berisi ucapan terima kasih mendukung Ahok.‎

"Teman saya sudah balas, dan mengatakan enggak mendukung Ahok," tuturnya.

Sebelumnya lima orang mantan Teman Ahok mengaku telah melakukan berbagai cara untuk mencapai target 140 KTP dalam seminggu.

Mulai dari berkoordinasi dengan sejumlah camat dan lurah, menaruh formulir di warung hingga berkongkalikong dengan boot yang ada terdapat di Mall besar.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sesumbar tidak ada manipulasi yang dilakukan tim relawan itu.

Menurutnya, verifikasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur, termasuk mengirimkan konfirmasi kepada nomor ponsel masyarakat itu.

"Teman Ahok sudah membuat sistem yang sangat baik. Semua KTP yang masuk, begitu masuk ke komputer kasih notifikasi. Terima kasih Anda telah memberikan dukungan. Kalau kamu merasa bohong dia kontak kamu enggak?," cetus Ahok. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...