JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Munculnya kepengurusan kembar dalam satu partai akibat para elit partainya tidak mengukur baju. Mereka sebenarnya banyak yang jiwanya hanya pembantu atau masih pesuruh, tetapi sudah merasa pantas jadi pimpinan hingga ketua umum. Mereka memaksakan diri menggunakan baju ukuran orang lain.
"Hampir semua elit di Golkar dan PPP bahkan PAN seperti belum bisa mengukur baju, mereka hanya sudah merasa pantas jadi ketua umum sehingga maju bahkan langsung mau memimpin tanpa harus susah," kata juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, kepada TeropongSenayan, Senin (22/12).
Sebagai bekas kader Golkar yang bertahun-tahun ada di dalam, dia tahu benar kondisinya. Karena itu kalau situasinya begitu terus Golkar bisa hancur pada 2019 nanti. "Golkar, PPP atau partai lain yang kadernya memaksakan diri bisa jadi nanti hanya jadi partai kenangan," tambah Ruhut.
Menurut Ruhut, partai-partai yang pimpinannya kembar itu harus introspeksi, sadar dan bersatu. Jangan hanya sudah merasa pantas kalau memang belum pas, karena belum tentu bisa bertahan. Lebih baik bersatu demi kebesaran partai. "Meski partai muda, contoh Demokrat, cukup satu matahari tetapi bisa menerangi semua, untuk apa banyak matahari kalau justru bikin kepanasan di dalam," ujarnya.(ss)