JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Petinggi DPD PDIP DKI menyambagi kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI, Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (2/8/2016).
Kedatangan mereka untuk membahas koalisi ‘gemuk’ yang akan digalang PDIP pada Pilkada 2017 mendatang.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH mengatakan, bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahmi biasa.
Diakuinya, salah satu hasil pertemuan itu, antara lain membicarakan soal koalisi gemuk.
"Pertama silahturahmi tentu ya. Kita perlu membangun komunikasi dengan piminan parpol dan tokoh masyarakat dan parpol di DKI ini," kata Bambang.
Selanjutnya, kata dia, juga dibahas terkait agenda Pemilukada DKI 2017. "Kita melakukan komunikasi secara intens, untuk menyamakan pokok-pokok pikiran. Intinya kita sepakat membangun koalisi gemuk, sesuai dengan asprasi yang kami tangkap dari kawan-kawan fraksi PDIP di DPRD DKI," ungkapnya.
"Baru-baru ini kami (DPD PDIP DKI) telah menerima laporan dari kawan-kawan DPRD dari hasil reses di bulan puasa Ramadhan lalu," katanya.
Dijelaskan Bambang, sebanyak 28 anggota DPRD DKI Fraksi PDIP di daerah pemilihan masing-masing, mayoritas penduduk Ibu Kota tidak menghendaki incumbent gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Jadi, sebagai pimpinan PDIP di DKI, saya merasa peRlu meneruskan fakta di akar rumput Jakarta. Dan kami juga sudah meneruskan suara masyarakat ini ke pemimpinan DPP dan Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri. Mudah-mudahan ini didengar oleh semua pimpinan Parpol di DKI dan menjadi salah satu basis pijakan keputusan di Pilkada DKI 2017," terang Bambang.
Bambang menambahkan, walaupun PDIP punya 28 kursi di DPRD. Dihitung dari 106 kursi, berarti 26 persen sudah cukup untuk mengusung pasangan Cagub-Cawagub sendiri.
"Kami terus melakukan konsolidasi untuk menguatkan dukungan. Supaya kita bisa bertempur dengan kekuatan kita yang lebih besar dan solid," tegas Bambang yang didampingi Sekretaris DPD PDIP DKI, Prasetio Edi Marsudi.
Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan, sesuai dengan garis perjuangan PDIP, bahwa ajang Pemilukada bukan hanya soal menang atau kalah. Tetapi lebih penting dari itu, saat memilih seorang pemimpin, yang bisa berkomunikasi dengan mitra di parlemen ini bisa baik.
"Kita ingin memperkuat kepartaian, ini perlu stabilitas yang baik, sehingga penyusunan anggaran dan pengelolaan APBD DKI lancar dengan pengawasan dari DPRD. Jadi, jangan sampai seperti sekarang, kok penyerapan anggaran rendah sekali," ujar Bambang merujuk pada kepemimpinan Ahok selama 3 tahun terakhir.
"Makanya kita perlu menyamakan perspektif ini. Sebenarnya bukan dengan kawan PKB saja, kami terus konsolidasi juga dengan Parpol lain, baik lewat forum silahturahmi terbuka maupun pertemuan tertutup. Kalau di internal partai, Insyaallah solidlah," ucap Bambang saat ditanya kekompakan elite DPD PDIP DKI.
Sementara itu, Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas mengamini apa yang dilontarkan Bambang.
"Kita (PKB) menerima suara dari akar rumput. Mereka memang menginginkan pemimpin yang arif dan bijaksana. Kita punya asumsi, tokoh hebat di Jakarta ini banyak, mereka punya kualfifikasi bagus. Disini warga berrpendudikan tinggi. Banyak orang berani, tegas, dan komitmen tinggi, dan kepedulian lingkungan," katanya.
"Betul, kita butuh tokoh pemberani. Tapi yang menggambarkan keberaniann dan tegasnya, bukan hanya marah sana sini. Kita cari orang pinter, bukan dimanfaatkan kepinteranmya, jangan begitu," jelas dia.
"Sehingga dalam pertemuan ini kita sampai pada satu titik, kita sepakat cari figur itu. Mestinya banyak di Jakarta. Kita tidak ingin pemimpin yang hanya bagus dalam pencitraan," tandasnya.(yn)