JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan hampir sebagian besar pendukung Jokowi-Ahok pada pilgub 2012 pindah haluan ke di Pilkada 2017.
“Ada 42,3 persen pemilih Jokowi-Ahok pada 2012 yang ternyata tidak lagi memilih Ahok di Pilkada 2017,” kata Burhan dalam pemaparan hasil survei Kinerja Petahana dan Efek SARA Dalam Pilkada DKI Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Masih menurut survei tersebut, Agus-Sylvi cukup dominan pada basis lama Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Prabowo-Hatta. Sedangkan pemilih Ahok-Djarot masih belum solid pada basis lama Jokowi-Ahok dan Jokowi-JK.
"Pendukung Jokowi-Ahok 2012 yang masih konsisten mendukung Ahok hanya 42,7 persen. Jadi suara yang diperoleh Ahok pada Pilkada lima tahun lalu, sekarang terpecah ke dua kubu lawannya," ungkap Burhanuddin.
Temuan lainnya, sebanyak 46,6 persen responden pendukung pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara) pada Pilkada DKI 2012, kini memberikan suaranya kepada Agus-Sylvi. Sementara, responden pemilih Foke-Nara 2012 yang sekarang menjatuhkan pilihannya kepada Anies-Sandi sebesar 36,5 persen. Hanya 5,5 persen responden pendukung Foke 2012 yang kini 'membelot' memilih Ahok.
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 15-22 November 2016. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah memiliki hak pilih dalam pilgub DKI 2017.
Survei ini mengambil 798 sample dari 800 responden yang direncanakan. Dengan metode multistage random sampling dan tingkat margin of error sebesar lebih kurang 3,6 persen. (icl)