Jakarta
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 05 Mar 2017 - 06:54:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Ada di Ruang Tunggu, Ketua KPUD DKI Heran Ahok Marah

9KETUAKPUD.jpg
Sumarno (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno membantah anggapan bahwa KPUD Jakarta sengaja memperlambat waktu untuk menunggu pasangan Anies-Sandi pada rapat pleno penetapan paslon di pilgub DKI putaran kedua.

“Jadi tidak benar tadi dianggap bahwa kita menunggu pasangan calon nomor urut 3. Karena pasangan nomor urut 3 juga sudah hadir,” ucap Sumarno di sela-sela acara yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Lebih lanjut, Sumarno mengaku heran dengan aksi marah-marah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menjelaskan, saat itu Ahok-Djarot tidak berada di ruangan VVIP yang disiapkan oleh KPU.

“Saya kan nunggu di sana (ruang tunggu VVIP untuk paslon). Enggak ada Pak Ahok, cuma ada Pak Anies-Sandi,” ucapnya.

Ternyata, Ahok-Djarot berada di ruangan lain yang bukan disiapkan oleh KPU. Karena itu, KPU tidak mengetahui pasangan Ahok-Djarot yang sebenarnya sudah hadir di hotel.

"Enggak ngerti kalau sudah menunggu," ujar dia.

Dalam kondisi demikian, menurut Sumarno, antara KPU dan Ahok-Djarot itu jadi saling menunggu dalam insiden kecil itu.

"Saling menunggu. Karena beliau menunggu juga sudah agak lama, ini kok enggak dimulai-mulai, enggak profesional, itu maksud beliau juga. Padahal kami juga menunggu," kata dia.

Kemudian, secara tiba-tiba, Ahok menemui Sumarno yang sedang di ruang VVIP itu bersama pasangan Anies-Sandi. Dan, Ahok langsung bilang soal alasan kenapa acara belum juga dimulai.

"Beliau masuk dan menyatakan kenapa kok enggak dimulai, saya sudah nunggu lama. Nah, rupanya menunggunya di tempat lain. Kami kan enggak tahu," ujar dia.

Kata Sumarno, kalau memang tadi seandainya KPU tahu pasangan Ahok-Djarot sudah datang, tentu acara bisa langsung dimulai. Apalagi, pasangan calon Anies-Sandi juga sudah datang dan menunggu di ruangan VVIP yang disediakan KPU. (icl)

tag: #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...