JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Calon Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku, ada kejanggalan dengan hasil Pilkada putaran pertama 15 Februari 2017 lalu. Ia meminta semua pihak mengawasi Pilkada DKI putaran kedua 19 April 2017 mendatang.
"Saya kasih saran teman-teman lihat di situs KPU dan lihat ada sekitar 489 TPS yang angka kemenangannya lebih dari 90 persen dengan kemenangan salah satu paslon yang sangat mencolok," kata Anies di kediamanannya di Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017) usai menggelar acara diskusi dengan tokoh Betawi.
Padahal, Anies menilai distribusi suara seharusnya berbentuk kurva yang artinya sebaran suara merata meskipun ada yang dominan suara yang lain akan tetap ada. Apalagi suara yang terlalu dominan itu sifatnya masif dan tersebar di seluruh TPS di Jakarta.
Karenanya, mantan Mendikbud itu mengingatkan pada semua pihak agar menjaga proses Pilkada agar berjalan jujur dan adil. Sebab kejanggalan hasil perolehan suara itu dapat dikatakan merupakan indikasi adanya kecurangan yang dapat mencederai proses demokrasi.
"Saya ingin katakan pada semua jangan cederai demokrasi, jangan cedera aspirasi, rakyat hormati proses yang baik dan benar," pesan Anies.
Lebih lanjut mantan ketua komite KPK itu juga berpesan apabila demokrasi dicedarai maka yang akan kecewa adalah rakyat bukan paslon cagub dan cawagubnya.
Sehingga Anies mengingatkan jangan menguji kesabaran warga dengan hal hal yang merusak demokrasi.
"Jika ingin demokrasi ini dijaga jadi semua pihak ikut mengawasi agar prosesnya berjalan dengan adil dan jujur," ucapnya.(yn)