Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 23 Mar 2017 - 17:00:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Tim Anies-Sandi: Polri Jangan Bekerja Seperti Relawan Ahok

90mabes2-polri.jpg
Mabes Polri (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presidium tim relawan Anies-Sandi, Tom Pasaribu‎ menduga ada yang tidak beres atas proses hukum yang menimpa Cawagub DKI Sandiaga Uno oleh Polda Metro Jaya.

Pasalnya, ujar Tom, pemanggilan kepada pasangan Cagub Anies Baswedan tersebut dinilai begitu super sangat cepat.

"Prinsipnya, kami mendukung dan mengapresiasi langkah cepat Polri, selama itu demi kepentingan penegakan hukum. Sama dengan sebelumnya, saat Polri memproses hukum Sandiaga dalam kasus pencemaran nama baik di Polsek Metro Tanah Abang pekan lalu," kata Tom‎ di Jakarta, Kamis (23/3/2017).‎

Sandiaga dilaporkan seorang bernama Fransiska Kumalawati Susilo dalam kasus dugaan penggelapan. Fransiska melaporkan Sandi ke Polda Metro Jaya pada 8 Maret 2017 lalu.

Namun demikian, Tom juga mempertanyakan kelanjutan proses hukum ‎yang membelit Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).‎

‎Ahok sebelumnya telah dilaporkan Yusri Isnaeni, wanita yang pernah dibentak dan dituding maling oleh Ahok di Balai Kota DKI.‎

Yusri melaporkan Ahok atas tuduhan pencemaran nama baik ke Mapolda Metro Jaya pada 16 Desember 2015, dua tahun silam.‎

"Apa kabar kasus Ahok? Apakah Ibu Yusri bukan warga negara Indonesia? Kenapa prosesnya mandek?. Jadi, Polri sebenarnya bekerja untuk penegakan hukum atau apa?. Kenapa giliran kasus yang menimpa petahana tidak jalan?. Ingat, dalam kasus ini Ahok tak pernah sekalipun dipanggil. Ada apa ini?," ujar Tom ‎penasaran.
‎‎‎
Karena itu, dia berharap agar Polri segera kembali ke jalan yang benar, dengan bertindak profesional dalam menangani setiap kasus.‎

Menurutnya, sebagai penegak hukum, Polri tidak boleh bekerja dengan standar ganda. Tetapi harus dengan asas Equality before the law karena semua orang sama di depan hukum‎.

"Inilah yang sejak awal kami pertanyakan, tanpa ada jutaan umat Islam berunjuk rasa, Polri langsung lari (memproses Sandiaga). Eh, giliran masyarakat laporin Ahok mandek. Kenapa?. Lihat saja dalam kasus penistaan Agama, Polri masih harus didemo jutaan umat Islam dulu. Saya tidak tahu, ini yang luar biasa Ahoknya apa Polrinya?. Sudah lah, Polri jangan bekerja seperti relawan Ahok. Tidak usah ikut-ikutan berpilkada.‎ Ini Ibu Kota dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia," pesan Tom.

"Ini (kasus Sandiaga) rentan dipolitisasi, mudah ditebak. Dugaan-dugaan publik akan sangat liar dan mustahil bisa dihindari," kata Tom menambahkan.

Untuk diketahui, sebelumnya Yusri Isnaeni mengaku kecewa lantaran kelanjutan laporannya di kepolisian tak kunjung diproses.

"Sampai sekarang, dari penegak hukum belum ada tindak lanjutnya, kasus saya ini dengan Bapak Ahok diabaikan. Jadi tolong kepada pihak penegak hukum segera memperoses kasus saya ini dengan Bapak Ahok," kata Yusri baru-baru ini.

Yusri menegaskan, dirinya akan terus mempertanyakan nasib kasus itu kepada kepolisian. Sebab, menurut dia, Ahok secara kasar telah berbuat kurang ajar.

Yusri merasa mantan Bupati Belitung Timur itu juga sudah mempermalukannya di depan umum.

"Ahok langsung mengatakan dan menuding saya ibu maling, ibu maling, ibu maling sambil menunjukkan tangan ke wajah saya. Kemudian muka beliau merah," ujarnya.

Tak hanya itu, menurut dia, Ahok sempat memerintahkan ke ajudan untuk mencatat nama Yusri. Ini dilakukan supaya di kemudian hari ibu tersebut dapat dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Hati Yusri merasa sedih menerima perlakuan memalukan di depan umum. Namun, dia menahan supaya tidak menangis di depan para pejabat Pemda DKI saat itu.‎(yn)

tag: #ahok  #polri  #sandiaga-uno  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...