Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 13 Apr 2017 - 14:50:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Jamaah Pengajian Dicaci Maki, DPRD DKI: Kurang Ajar Banget

28kemeja-kotak-kotak1.jpg
Aksi sekelompok orang berbaju kotak-kotak saat mengusir jamah pengajian di Kepulauan Seribu (Sumber foto : Alfian Risfil/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengecam pengusiran oleh sekelompok orang berkemeja kotak-kotak kepada jamaah pengajian di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Rabu (12/4/2017) siang kemarin.

Menurut Taufik, aksi yang diwarnai dengan kata-kata umpatan dan kasar tersebut sangatlah biadab dan tak dapat ditoleransi.

"Sangat kurang ajar, mestinya kalau tidak suka pengajian yasudah tidak usah ikut hadir. Tapi jangan sok jagoan dan main usir-usir begitu, apalagi kata-kata yang keluar dari mulutnya itu sangat jorok dan tidak pantas," kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Taufik mengingatkan, jamaah yang rencananya akan menggelar tabigh akbar itu hanya kegiatan keagamaan yang berisi lantunan do'a. Dan itu dilindungi konstitusi.

"Jangan hanya karena Pilkada, lalu semua orang yang tidak memilih paslon jagoannya diperlakukan dengan cara-cara biadab begitu. Kurang ajar banget," sesal Taufik.

Selain itu, politisi Gerindra ini juga menyayangkan sikap Polri dan TNI yang pada saat kejadian berada di lokasi justru memillih diam.

"Saya kira, pngusiran yang disertai ancaman itu sudah mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Mereka (jamaah) hanya mau berdo'a kok. Tapi kenapa aparat tidak bertindak? Apa polisi masih nunggu jatuh korban dulu?," cetus Taufik.

Diketahui, sebelumnya gerombolan orang berkemeja kotak-kotak mendatangi acara tabligh akbar yang berlangsung di lapangan terbuka di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Rabu (12/4/2017) siang kemarin.‎

Namun, sebagaimana rekaman video berdurasi dua menit 48 detik yang beredar, kehadiran massa yang mayoritas mengenakan kemeja khas pendukung petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tersebut, dengan maksud buruk dan mengusir para jamaah.‎

"Kumpul semua, kumpul! Kotak-kotak kumpul semua! Kumpul semua!" ujar seorang pria berkaos hitam yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Matumi, dengan nada tinggi.

Meski coba ditenangkan oleh perempuan yang juga koleganya, emosi Matumi tak juga reda.

"Gue perintahin habisin ini," ancamnya dalam cuplikan video pada detik ke-25 itu.‎

Beberapa saat kemudian, dia justru melontarkan perkataan kasar kepada Ustaz Alfian Tanjung, salah satu penceramah pada tablig akbar tersebut. "Eh, anj**g Alfian! Ba*i lo!," umpatnya.

Meski petugas, baik dari Angkatan Darat (AD) dan kepolisian, yang ada di sekitar lokasi mencoba menenangkannya, Matumi tetap panas dan mengumbar amarah. ‎

"Ini kampung gw, an**ng, ba*i lo," geram bekas ketua DPC PDI-P Kepulauan Seribu itu seraya dihalau aparat dan dirangkul koleganya.

Cacian dan perkataan kasar Matumi serta aparat yang hanya mencoba menghalau gerombolan kotak-kotak tak mendekat ke lokasi tablig akbar, justru membuat rekan-rekan Matumi juga bisa mengeluarkan umpatan-umpatan dan mencoba mendekat ke panggung.

Lantaran situasi kian tak kondusif dan petugas tidak juga bertindak tegas, maka tablig akbar harus selesai sebelum waktu yang telah ditentukan.

Disisi lain, salah seorang saksi mata yang juga warga Pulau Kelapa, Safruddin Masru, mengungkapkan, massa kotak-kotak menghampiri tablog akbar, karena merasa 'terganggu'.

"Kan ada dua acara di Pulau Kelapa. Tapi, masyarakat banyak yang datang ke pengajian, bukan acaranya Ahok. Makanya, mereka marah," ungkapnya yang juga politikus PDI-P dan adik Matumi, saat dihubungi.

Warga cenderung mendatangi tablig akbar, sambung Udin, sapaannya, karena hanya diberi kupon tanpa ada sembako. Sehingga, setelah mendapat kupon, acara kotak-kotak langsung sepi, karena masyarakat bergegas pergi untuk mendengarkan ceramah yang disiarkan.

Meski sempat memanas, hingga malam ini kondisi di Pulau Kelapa berangsur normal. "Alhamdulillah, enggak ada bentrokan fisik tadi," pungkas koordinator Relawan Anies-Sandi Kepulauan Seribu dan eks ketua DPC PDI-P Jakut itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ustadz Alfian dan rombongannya langsung bertolak ke Jakarta menggunakan kapal cepat. Sekitar pukul 18.30 WIB dia tiba di Marina, Ancol, Jakarta Utara dengan selamat.(yn)

tag: #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...