JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tak habiskan waktu dengan berita-berita palsu atau hoax.
“Saling fitnah, saling menghujat, saling menjelekkan, saling mencemooh, saling mendemo, saling menolak, habis energi kita untuk itu,” kata Jokowi, di Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017).
Jokowi bercerita bahwa masing-masing negara, bukan hanya Indonesia, juga mengalami dampak negatif dari penggunaan media sosial. Keterbukaan informasi dari masyarakat melalui media sosial membuat banyak berita-berta palsu, fitnah, bohong, dan akibatnta berdampak pada orang banyak.
Bahkan ketika bertemu dengan sejumlah kepala negara dalam berbagai acara kenegaraan, berbagai kepala negara atau kepala pemerintahan pada umumnya mengeluhkan penyebaran berita hoaks yang juga terjadi di negara mereka masing-masing.
Maka itu, dibutuhkan upaya bersama untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab itu. Salah satunya ialah dengan melawan penyebaran berita hoaks dimaksud untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan hal yang benar kepada masyarakat.
"Tugas kita bersama untuk membentengi negara ini dari, kadang-kadang, panasnya suasana, kabar-kabar bohong seperti itu, kabar-kabar fitnah seperti itu," ucapnya. (icl)