Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 12 Jun 2017 - 23:34:18 WIB
Bagikan Berita ini :
Peringatan Nuzulul Quran

Presiden: Kita Pendosa Agama Bila Berbuat Kerusakan di Bumi

6jokowinuzulul.jpg
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dalam mengejar kemajuan dan kesejahteraan rakyat harus bersandar pada tuntutan universalitas Al-Quran. Presiden juga mengingatkan semua kalangan untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi.

"Al Quran menjadi rahmat, bukan saja untuk Bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia. Oleh karena itu untuk meneladani Rasulullah dalam membangun bangsa dan negara kita," kata Presiden saat berpidato dalam peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara Jakarta, Senin (12/6/2017) malam.

Presiden mengungkapkan bahwa dalam peringatan Nuzulul Quran, selalu ada dua hal. Yakni diingatkan untuk semakin meningkatkan ibadah kepada Allah dan keteladanan Rasulullah pada gerakan yang memakai nilai universalitas Al-Quran untuk mentransformasikan Bangsa Arab menjadi yang beradab, menjadi bangsa maju.

"Kita akan termasuk pendosa agama apabila kita membentak anak yatim. Kita akan termasuk pendosa agama apabila kita tidak peduli saudara kita yang fakir miskin. Dan kita termasuk pendosa agama apabila kita berbuat kerusakan di bumi," kata Jokowi.

Untuk itu, lanjut Presiden, pemerintah terus fokus meningkatkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, mengurangi kemiskinan, memberantas radikalisme, memberantas terorisme dan menggebuk komunisme.

Presiden juga mengatakan Al-Quran mengajarkan bersikap "taawwudh", saling bekerja sama dan saling tolong menolong dalam aspek kehidupan sehari-hari.

"Al-Quran mengajarkan kita bekerja keras, untuk mengubah nasib kita, mengubah nasib bangsa kita, bangsa Indonesia, karena itu pemerinah bekerja keras membangun infrastruktur, membangun hubungan konektivitas di tanah air agar biaya logistik turun, biaya transportasi turun, sehingga perbedaan harga antar wilayah tidak ada perbedaan, tidak terlalu jauh, artinya merata," jelasnya.

Presiden mengatakan pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi melalui pembagian aset untuk umat agar mempunyai lahan, kemudahan akses permodalan dan pendidikan advokasi yang masif.

"Pemerintah juga berencana mengembangkan perekonomian umat melalui pengembangan ekonomi keuangan syariah yang berdasarkan sistem wakaf, tapi ini masih dalam proses untuk kita selesaikan," jelas Presiden.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga berpesan bahwa dengan panduan Al-Quran sudah menjadi kodrat bangsa Indonesia untuk hidup dalam kebhinekaan, keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras dan keberagaman golongan.

"Ini merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Dan kita wajib merawat apa yang telah menjadi anugerah Allah. Kita wajib merawat Bhinneka Tunggal Ika," kata Presiden. (plt/ant)

tag: #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Banyak Kasus Intoleransi, Ketua Komisi XIII DPR Tegaskan Hak Beribadah adalah Konstitusional dan Dilindungi Negara

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 08 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menyoroti berbagai peristiwa intoleransi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Ia pun menegaskan bahwa beribadah sesuai ...
Berita

DPR Soroti Kasus di Karawang: Kekerasan Seksual Tak Bisa Selesai di Luar Peradilan, Pemaksaan Perkawinan Bisa Dipidana

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menyoroti kasus miris dugaan pemerkosaan yang dialami mahasiswi di Karawang, Jawa Barat, yang kemudian dimediasi untuk ...