JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik dari UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menyarankan agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa bertemu dalam waktu dekat dengan presiden Jokowi sebelum peringatan 72 tahun Kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, pertemuan dari kedua tokoh tersebut bisa menurunkan tensi politik yang kian memanas saat ini.
"Mengingat Jokowi adalah presiden terpilih yang menggantikan posisi SBY, seperti ibarat pertemuan Obama dan Trump di Amerika Serikat. Setiap ada persoalan kebangsaan yang serius, mereka bertemu," ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (05/08/2017).
Nantinya, saran dia, pembicaraan dalam pertemuan kedua tokoh tersebut bisa membahas hal-hal yang belum ada titik terang, dan masih terdapat perbedaan sudut pandang, perspektif dan belum ketemu jalan keluarnya serta masih terkesan terdapat perbedaan pendapat yang cukup tajam.
"Pertemuan dua tokoh tersebut paling tidak bisa menyejukkan suhu politik di tengah turbulensi politik yang kian tak menentu," kata Direktur Eksekutif Voxvol Center itu.
Namun jangan lupa pula, kata dia, saat pertemuan nantinya presiden Jokowi kudu menyiapkan makanan kesukaan presiden pendahulunya itu biar suasana tidak tegang.
"Menu yang disajikan dalam pertemuan tersebut bisa berupa nasi goreng, gado gado, pecel, atau lainnya, biar lah Pak Jokowi yang menyiapkan menu tersebut," seloroh dia.
Terkadang, sambung dia, dalam kondisi bangsa dan negara seperti ini, dari pertemuan suasana makan yang hangat dan bersahabat bisa memunculkan solusi atau jalan tengah untuk mengurai problem fundamental yang sedang dihadapi bangsa.
Apalagi setelah komentar kontroversial Victor Laiskodat yang cukup berpotensi memantik api konflik, di tengah musim kemarau politik yang sedang melanda.
"Kita tentu tidak menginginkan suasana kesejukan bangsa terganggu dengan statement brutal dan fitnah keji seperti yang dipertontonkan Victor secara telanjang, membuat suasana makin keruh," ujar dia.
"Namun kita ingin menjernihkan suasana kebangsaan (nation state) dan semoga tidak ada lagi Victor-Victor lain pasca pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut," pungkasnya. (icl)