JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH. Ahmad Hisyam Syafaat, mengatakan ideologi komunis harus dibasmi karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan NKRI sebagai falsafah berbangsa dan bernegara.
"Namanya ideologi itu ibarat seperti iman atau kepercayaan, dia datang seperti cahaya bahkan mampu menembus celah - celah dinding,” ujar KH. Ahmad Hisyam Syafaat, Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Banyuwangi dalam keteranganya, Minggu (10/9/2017)
Menurutnya, fenomena munculnya simbol-simbol PKI di berbagai daerah termasuk di Banyuwangi yang bertopeng unjuk rasa berbagai aspirasi masyarakat, tidaklah muncul tiba-tiba dan bukan tanpa campur tangan pihak pihak luar yang inginkan paham itu kembali menguat.
"Jadi hati-hati dengan berbagai demo karena pasti akan ditunggangi kelompok komunis ini", tegas Kiai Hisyam.
Dia menambahkan, Itu sebabnya harus di basmi ideologi komunis ini, tak boleh dibiarkan berkembang di masyarakat.
"Dibutuhkan 'Good will' pemerintah melalui pendidikan karakter, pendidikan pancasila atau kalau di pesantren ya pendidikan akhlakul karimah", tegasnya.
Sementara itu di kesempatan terpisah, Letjend (Purn) Syarwan Hamid mantan Kassospol TNI mengatakan, massivnya lambang PKI (palu arit) yang muncul di berbagai daerah menunjukan PKI masih eksis.
"Komunisme tetap ingin kembali di pentas politik di Indonesia. Kenapa September selalu marak kegiatan PKI, karena di bulan inilah digunakan sebagai momentum kebangkitan PKI", sebut mantan Mendagri era Soeharto ini.
Jadi sambung Syarwan, kalau Presiden Jokowi bertanya tunjukan mana PKI, akan saya tunjukan itu semua ada di depan matanya dan saya yakin TNI tak akan membiarkan PKI untuk bangkit kembali. Karena TNI cinta Pancasila dan cinta senior TNI yang telah dibantai PKI.
"Jadi masyarakat harus tetap waspada terhadap maraknya simbol-simbol PKI yang muncul dan menumpang dan memanfaatkan berbagai unjuk rasa warga di berbagai daerah", pungkas Syarwan. (icl)