Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Jumat, 22 Sep 2017 - 07:11:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Empat Jam di Hambalang

22IMG_20170414_195606.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Pak Prabowo Subianto tinggal di puncak bukit Hambalang. Diselimuti tabir pepohonan tua, belukar, dan semak berduri. Secluded. Terisolasi. Menyendiri. Like a hermit. Jauh dari keramaian. Dekat dengan alam.

Di situ, binatang hidup bebas. Tikus nyantai hilir-mudik. Semut-semut tidak pernah diusik. Sarang laba-laba dibiarkan. Ada kalajengking. Kadang, seekor ular keluar di pagi hari. Meringkuk ngga bergerak. Menikmati sinar matahari pagi. Sunbathing. Pa Prabowo melarang anak-buahnya mengusik binatang-binatang itu.

Baginya hidup terlalu berharga dan indah. Setiap pagi, aktifitas pertamanya adalah buka jendela, hirup udara pagi, menikmati keindahan bunga-bunga dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan.

Kamis, 21 September 2017, Pa Prabowo berkenan menerima kedatangan Ikoh Rahmawati, Lieus Sungkharisma, Yap Hong Gie (anak almarhum Yap Thiam Hien) dan saya. Dia tampak lebih kurus. Katanya turun 10 kilo dalam sebulan. Dia merasa lebih sehat.

Sambil makan siang, Pa Prabowo bercerita banyak hal. Masalah politik, filsafat, ekonomi, keynesian, militer, pengalaman perang, sejarah, konsep kepemimpinan, ajaran para senior prajurit dan guru-gurunya, soal alam, falsafah hidup dan lain sebagainya.

Dia punya kepasrahan di atas rata-rata. Berkali-kali peluru melesat dekat badannya. Harta, posisi, jabatan, semuanya milik Tuhan. Dia sangat sederhana. Humoris. Banyak tertawa. Good listener.

Banyak orang bilang Pa Prabowo sangat cerdas. Ternyata benar. Dia fasih bicara perbedaan antara sistem kapitalisme dan sosialisme kerakyatan. Dia tau dan mengerti berbagai polemik dan situasi nasional.

Ada dua orang mantan anak buah Pa Prabowo menemani diskusi kami. Seorang Brigadir Jenderal dan Mayor Jenderal. Mereka cerita kisah sewaktu Pa Prabowo jadi komandan mereka. Dua puluhan tahun yang lalu. Sewaktu masih bertugas di Kostrad.

Menurut mereka, ngga ada komandan sebaik Pa Prabowo. Dia selalu loncat duluan saat terjun payung, ikut survei malam lewati pematang sawah, mengutamakan anak buah daripada diri sendiri. Mereka cerita seputar kesuksesan meringkus Xanana Gusmao di hutan Timor Timur.

Bagi Pa Prabowo, tidak ada anak buah yang salah. Yang ada adalah komandan yang bodoh.

Saya baru tau, ada banyak jenderal yang dibantu dan direkomendasikan Pa Prabowo kepada Pa Harto. Anehnya, sekarang mereka justru tampak bersikap antagonis terhadap Pa Prabowo.

Salah satu nilai yang dipegang Pa Prabowo adalah falsafah Presiden John F Kennedy yang mengatakan, "Never fear to negotiate, and Never negotiate out of fear". Baginya, perdamaian adalah yang utama. Selalu ada solusi bagi semua masalah. Sebisa mungkin, dia menghindari clash dan kekerasan.

Falsafah Tao yang mengatakan, "seribu teman masih kurang. Seorang musuh sudah terlalu banyak" juga mempengaruhi tindakan Pa Prabowo.

Tak terasa, empat jam kita diskusi. Sebelum pamitan, Lieus Sungkharisma menyanyikan lagu "I did it my way". Pa Prabowo puji suara Bang Lieus. Dia bilang, kita bisa panggil dia "Lieus Sinatra" mulai sekarang.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

KOPERASI MERAH PUTIH ITU PRABOWONOMIC

Oleh Yudhie Haryono | CEO Nusantara Centre
pada hari Senin, 16 Jun 2025
Kalian tahu cara memenangkan perang ekonomi dan pertempuran dagang? Adalah dengan "menyehatkan agensi dan lembaga-lembaga ekonomi pancasila" agar kuat dan jenius. Inilah agensi dan lembaga ...
Opini

IMAIBANA Gelar Dialog Publik Menatap Masa Depan Danau Toba, Soroti Antara Potensi Besar dan Tantangan Strategis

Jakarta, 13 Juni 2025 – Destinasi Pariwisata Danau Toba memiliki latar historis yang menakjubkan sebagai danau vulkanik terbesar di dunia dan danau secara umum terbesar di Asia Tenggara. Dengan ...