Berita
Oleh M Anwar pada hari Selasa, 26 Sep 2017 - 15:34:59 WIB
Bagikan Berita ini :

Masyarakat Solok Selatan Resah Oleh Penambangan Timah Asal Cina

95IMG-20170926-WA0145.jpg
Tenaga kerja asal Cina yang menambang timah di Solok, Sumatera Barat (Sumber foto : Istimewa )

PADANG (TEROPONGSENAYAN)–Sebagian anggota masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, resah dengan kehadiran perusahaan penanaman modal asing yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok. Pasalnya, perusahaan dan TKA itu menambang timah hitam di kawasan penyangga hutan lindung di Kecamatan Koto Parik Gadang –sekitar 120 kilometer arah selatan Kota Padang.

“Kami khawatir aktivitas tenaga kerja asal Tiongkok dalam menambang timah hitam itu bisa merusak ekosistem kawasan peyangga hutan lindung milik kami,” ujar BY Antonorita, salah seorang anggota masyarakat yang juga aktivis dari Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PPPKRI), dalam siaran persnya kepada wartawan, Selasa (26/9/2017) di Solok Selatan.

Penambangan timah hitam di areal 180-an hektare itu, menurut Eddy Alayzeus, salah seorang anggota masyarakat lainnya, telah mempekerjakan sekitar tujuh warga negara Tiongkok. Mereka tinggal di bedeng-bedeng di areal penambangan tanpa didampingi oleh tenaga kerja teknis lokal, sehingga mereka dikhawatirkan bisa merusak lingkungan apalagi mereka telah menggunakan bahan peledak dalam aktivitas mereka membuat terowongan penambangannya.

“Dalam menggunakan bahan peledak kan diatur oleh peraturan khusus dengan standar operasional baku. Tenaga kerja asing Tiongkok itu mana ngerti prosedur meledakkan bahan peledak bila tidak dipandu oleh tenaga kerja teknis lokal,” tambah Eddy.

Antonorita menambahkan, sebagai aktivis dia curiga dengan kehadiran tenaga kerja Tiongkok itu, karena fisik mereka umumnya tegap dengan potongan rambut pendek seperti fisik tentara pada umumnya, dan di antara mereka memiliki seragam militer asing.

“Saya harap pemerintah setempat atau pihak berwenang turun tangan mengusut mereka,” ujar Antonorita.

Antonorita tidak ingin kehadiran tenaga kerja asal Tiongkok itu mengeruk timah hitam secara semena-mena dengan mengabaikan faktor lingkungan dan sosial masyarakat setempat. “Jangan sampai kegiatan tenaga kerja asing itu menimbulkan konflik sosial.”

Menurutnya, aktivitas penambangan di Solok Selatan oleh perusahaan modal asing itu sudah berjalan empat bulan terakhir dan dalam dua bulan ini telah membuat beberapa peledakan untuk menggali terowongan.

Penduduk setempat sering kaget dengan suara ledakan di areal penambangan itu. Mereka kerap mempertanyakan kehadiran tenaga kerja asing dengan aktivitasnya menambang di penyangga hutan lindung setempat.

“Tolong pemerintah atau pihak berwenang turun tangan menyelesaikan masalah ini,” tambah Antonorita.(dia)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...