Hanya ada satu aktifis tulen. Dia adalah Hariman Siregar. Seorang tokoh yang konsisten, kadang galak, tajam, tapi dihormati. Saya kira dia orang hebat.
Hariman Siregar anak ke empat dari tujuh bersaudara. Lahir di Padang Sidempuan, tanggal 01 Mei 1950. Jadi, usianya sudah 67 tahun sekarang. Sudah 10 tahun, saya ngga liat dia. Ternyata masih begitu-begitu aja. Ngga berubah. Rambutnya masih hitam. Awet muda. Pikirannya masih tajam. Ramah. Saya nyaman dekat-dekat dengan dia.
Banyak orang bilang Hariman adalah kader Partai Sosialis Indonesia (PSI). Dia sendiri mengakui bahwa ayahnya adalah kader PSI. Mamanya aktif di Gerakan Wanita Sosialis (underbouw PSI). Ngga heran bila keluarganya dinilai Anti Sukarno yang didukung PKI. "Bahkan, di rumah kami, ngga ada gambar Sukarno satu pun," kata Hariman Siregar.
Saya tidak tau klik PSI siapa afiliasi Hariman Siregar. Setau saya, dalam PSI, ada kelompok Soebadio Sastrosastomo, Amir Syarifudin, Sutan Syahrir etc. Anak Ketua Baperki, Siauw Tiong Djien dekat dengan PSI Johan Syaruzah. Mungkin Hariman masuk kelompok Prof. Dr. Sarbini Sumawinata, mertuanya.
Sebelum dipenjara akibat Malari, Hariman suka balap motor. Hariman juara di kelas Honda tipe 90S. Teman-teman kecil Hariman bilang dia ceria, cerdas, suka berantem, jahil, usil tapi baik. Saat diplonco di ITB, Hariman sempat mau baku pukul dengan mahasiswa residivis. Dia kesal dan menyebut 'ITB Brengsek'.
Hariman Siregar mulai aktif di gerakan mahasiswa ketika duduk di tingkat III FKUI. Dia masuk golongan non-partisan. Karena bukan anggota HMI, GMNI, PMKRI. Amir Hamzah dan Salim Hutajulu juga masuk golongan non-partisan.
Di medio 1972, Hariman Siregar masuk GDUI (Grup Diskusi Universitas Indonesia) yang dimotori Syahrir, Billy Yudono, Dorojatun Kuntjoro Jakti dan Juwono Sudarsono. Grup ini pernah mengundang Moh. Hatta, Wilopo, dan Jenderal TB Simatupang untuk bicara. Hariman mulai masuk radar. Dia dinilai jago orasi dan ngga ada takutnya.
Hariman Siregar tercatat sanggup meruntuhkan dominasi HMI di Ketua Dewan Mahasiswa UI. Dia didukung Theo Sambuaga (GMNI), PMKRI, GDUI dan Kelompok Opsus Ali Murtopo. Hariman Siregar menang tipis 26:24 lawan Ismeth Abdullah yang didukung Ketua PB HMI Akbar Tanjung.
Opsus meradang saat Hariman Siregar memilih JudilherryJustam, Ketua Komisariat HMI-UI, sebagai Sekjen Dewan Mahasiswa UI. Dia ingin mengkonsolidasikan gerakan mahasiswa. HMI tidak bisa diabaikan. "Hariman adalah orang yang ngga bisa dikendalikan. Seusai terpilih jadi Ketua DMUI, dia segera menggunakan posisinya untuk memimpin gerakan mahasiswa menentang penguasa."
Sejak awal 1970-an, Pemerintahan Suharto mulai digerogoti koruptor. Kasus korupsi Pertamina Ibnu Sutowo dan Bulog Ahmad Tirtosudiro mentriger aksi protes massa yang dipimpin Arief Budiman (Soe Hok Djien), Syahrir, Julius Usman, Ben Manoto dan lain-lain.
Sekali pun sampai tahun 1973, Orde Baru mencatat prestasi gemilang menekan inflasi. Makro ekonomi baik. Moneter terkendali. Pertumbuhan ekonomi meningkat. Tapi menurut Dorodjatun, 80 persen investasi pembangunan berasal dari hutang IGGI yang mencapai US$ 2,73 miliar.
Ketidak-puasan mahasiwa berkulminasi saat Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka datang ke Jakarta tanggal 14 Januari 1974. Hariman Siregar, Gurmilang Kartasasmita, Eko Djatmiko, Salim Hutajulu, Bambang Sulistomo dan sebagainya menggelar aksi demonstrasi Anti Tanaka.
Berbagai poster dibentang mahasiswa berbagai universitas. Rame. Ada tulisan "Get Out Japan", Menerima Tanaka=Menerima Kolonialis, Ganyang Antek-Antek Kolonialis Jepang dan lain sebagainya.
Suasana kacau. Tegang. Tanggal 15 Januarinya, rumah Ali Murtopo dan Sujono Humardani dikepung. Gedung Pertamina di Jalan Kramat Raya diserbu massa. Isinya dikeluarkan dan dibakar. Begitu juga dengan mobil-mobil yang ada di situ.
Hariman Siregar bersama banyak tokoh ditangkap. Di antara yang ditangkap adalah HJC Pricen, Adnan Buyung, Marsilam, Syahrir, Rahman Tolleng, Theo Sambuaga, Fahmi Idris, Bambang Sulistomo dan sebagainya.
Malam hari tanggal 16 Januari 1974, Hariman Siregar memberikan pernyataan sikap, disiarkan TVRI secara langsung. Dia menyatakan Dewan Mahasiswa UI mengutuk tindakan perusakan dan huru-hara yang terjadi.
Sejak itu, nama Hariman Siregar tidak bisa dilepaskan dari cerita politik Indonesia. Dia masuk penjara, kehilangan anak dan orang tua, terus aktif dalam gerakan. Sampai sekarang. Dia ngga pernah tergoda masuk pemerintahan dan terima tawaran jabatan. Menurut saya, itu luar biasa.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #