Berita
Oleh M Anwar pada hari Selasa, 03 Okt 2017 - 09:43:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Gara-Gara Foto Fadli Zon, Netizen Heboh Pertanyakan Kondisi Kesehatan Soeharto

84e4a0186b-3905-4425-b60e-15843f66d9bd.jpg
Presiden Soeharto (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Dua hari ini warganet dibuat 'gaduh' menyusul sebuah postingan yang diunggah Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Melalui akun Twitternya, @fadlizon, ia tampak mengunggah foto kenangannya bersama mantan presiden Soeharto, Sabtu (30/9/2017).

Tak ada yang aneh dengan foto tersebut, namun caption yang ditulis Fadli Zon tampaknya membuat banyak warganet bertanya-tanya.

Dari caption tersebut Fadli Zon menggambarkan bahwa ia sempat berbincang panjang dengan Soeharto pada 2007.

Begini isi caption foto yang ditulis Fadli Zon:

"Pak Harto memberi hadiah buku utk sy, sebuah kenangan thn 2007, usai ngobrol panjang," tulisnya.

Dari caption itu warganet pun mempertanyakan seperti apa kondisi mantan Presiden Soeharto sebenarnya saat itu.

Hal ini mereka tanyakan mengingat kondisi kesehatan Soeharto itulah yang menjadi alasan Jaksa Agung mengeluarkan SKPP yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsi yang menjeratnya saat itu.

Berikut komentar netizen:

@datuakrajoangek Gara2 foto kanda fadli, itu dokter2 dan psikolog yg menyatakan Pak harto stroke dan lupa ingatan thn 2000 bisa dituduh membohongi publik

@irwanmarcello Hebat thn 2007 bs ngobrol panjang.bukannya Thn 2000 pak harto Sakit2an dan lupa ingatan. Spya dia ga bisa diadili.

@hapeproperti Thn 2007 Soeharto dirawat di rs pertamina, dia menjalani USG dan CT scan. Informasi yang beredar, penyakit Soeharto kali ini lebih parah

@alif_raung 2006 Soeharto pendarahan usus, 2007 Soeharto mngalami kerusakan jaringan otak. Sdh susah bicara. Masih bisa ngobrol panjang ya om?

@JohnSuyitna 2007 Soeharto sakit kan zon?? Kok bisa kasih ente buku dan ngobrol panjang gmn ceritanya

@BryanSyamN Ilmunya Mbah Harto nurun ke SetNov, pura2 sakit pas mau diadili...

Seperti diketahui, setelah Soeharto resmi mundur dari jabatannya sebagai presiden, berbagai elemen masyarakat mulai menuntut agar digelar pengusutan dan pengadilan atas mantan presiden yang bekuasa paling lama di Indonesia itu.

Pada 1 September 1998, tim Kejaksaan Agung mengumumkan adanya indikasi penggunaan uang yayasan di bawah pemerintahan mantan Presiden Soeharto.
Mantan Presiden Soeharto.

Mengutip Wikipedia, hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman.

Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan Agung, sejak tahun 1999.

Namun pada 12 Mei 2006, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP) perkara mantan Presiden Soeharto, yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto pada tujuh yayasan yang dipimpinnya dengan alasan kondisi fisik dan mental terdakwa yang tidak layak diajukan ke persidangan.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengunggah foto dirinya bersama Presiden Kedua RI, Soeharto, melalui akun Twitter-nya, @fadlizon.

Fadli mengunggah dua foto dirinya bersama Soeharto, dengan keterangan foto: "Pak Harto memberi buku untuk saya, sebuah kenangan tahun 2007, usai ngobrol panjang."

Saat dikonfirmasi perihal foto tersebut, Fadli mengatakan, saat itu ia bertemu Soeharto dalam rangka riset bukunya dan silaturahim.

Pertemuan yang rencananya hanya berlangsung 15 menit itu, berlangsung lebih dari dua jam.

"Banyak hal yang saya tanyakan dari mulai peristiwa di tahun 1940-an, 1965," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Fadli mengatakan, saat itu ia ditemani mantan Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono. Moerdiono pula yang mengambil foto Fadli bersama Soeharto.

Saat itu, ia sebenarnya ingin menanyakan banyak hal soal kebijakan yang diambil Soeharto pada 1997/1998 yang berkaitan dengan International Monetary Fund (IMF).

Namun, Soeharto justru agak kesulitan menjawab dan lebih mengingat peristiwa yang berlangsung jauh sebelum itu.

"Dia lebih cenderung mengingat masa-masa yang lebih lama ketimbang yang masih baru," ujar Politisi Partai Gerindra itu. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Karhutla di Aceh dan Sumut, Puan Tekankan Penanganan Bencana Harus Preventif

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 08 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). ...
Berita

3 WNI Overstay Merampok di Jepang, Legislator: Cerminan Pengawasan PMI Masih Banyak Lubangnya!

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyoroti kasus tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga melakukan perampokan di Jepang. Terlebih ketiganya merupakan pekerja migran ...