Berita
Oleh M Anwar pada hari Jumat, 13 Okt 2017 - 10:28:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Elektabilitas Jokowi Bisa Jatuh Karena Masalah Ini

47Presiden-Jokowi-740x431.jpg
Presiden Jokowi (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Mayoritas rakyat Indonesia mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo namun -menurut sebuah survei- bukan jaminan untuk meraih kemenangan dalam pemilihan presiden 2019.

Soalnya masih ada sejumlah faktor kinerja dan nonkinerja yang dianggap bisa menghambat elektabilitasnya, seperti terungkap dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 17-24 September 2017.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin, mengatakan survei menemukan masih ada masyarakat yang percaya bahwa isu nonkinerja -seperti kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia), anggapan anti-Islam, dan memusuhi ulama- dapat mempengaruhi elektabilitas.

"Kalau kita lihat itu, kemudian kita crosstab sama pilihan capres efeknya luar biasa, mereka yang percaya Jokowi keturunan Cina, Jokowi dianggap memberikan jalan untuk kebangkitan PKI.

"Mereka itu betul-betul tidak mau milih Pak Jokowi, selain aspek-aspek rasional terkait dengan kinerja dan aspek teknokratik sebagai seorang presiden yang mengepalai dan memimpin pemerintahan. Mau tidak mau untuk memang 2019, Jokowi tidak cukup untuk mengandalkan ini," jelas Burhanuddin seperti dikutip BBC.

Dia menjelaskan dalam menentukan pilihan, pemilih tidak hanya didorong oleh rasionalitas tapi juga ada faktor nonkinerja, seperti yang juga terjadi di negara lain.

Sementara pakar sosiologi politik UGM, Arie Sudjito, juga menyebutkan kemungkinan isu SARA akan digunakan untuk 'melemahkan' Jokowi.

"Ya isu itu yang akan digunakan, isu pro-Cina, pro-PKI, dan isu sektarian seperti pengalaman pilkada Jakarta," jelasnya.

Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan sekitar 6% percaya Joko Widodo anti-Islam, meski mayoritas sebesar 67% menyebut Jokowi membela Islam dan 27% menyebutkan tidak mengetahuinya.

Ketika pertanyaan tentang apakah Jokowi dianggap memusuhi ulama, ada 5% yang menyatakan setuju, 66% tidak setuju, sementara 9% sangat tidak setuju.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan masyarakat yang merasa puas dengan kinerja Joko Widodo mencapai 68,3% (60,39 cukup puas dan 7,95% sangat puas). Sementara faktor kinerja yang dianggap dapat 'melemahkan' elektabilitas Jokowi antara lain adalah angka kemiskinan, tingkat pengangguran dan juga sulitnya memperoleh bahan pokok.

Namun, dalam survei tersebut elektabilitas Jokowi masih tinggi yaitu 34,2% dibandingkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang mendapatkan 11,5%, jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.

Sementara nama lain yang muncul antara lain Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (2,1%), Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoeseodibjo (1%), dan Panglima TNI Jenderal, Gatot Nurmatyo sebesar 0,7%.

Namun ketika hanya dua nama calon yang disodorkan pada responden seperti dalam Pilpres 2014 lalu, Jokowi mendapatkan 58,9% suara dan Prabowo 31,3%.

"Poin saya Jokowi meskipun paling atas dan elektabilitas paling tinggi dibanding yang lain, tapi dari sisi kompetisi pemilu 2019 itu jauh dari selesai, bahkan belum dimulai," jelas Burhanuddin.

Dia mengatakan dalam waktu kurang dari dua tahun menjelang pilpres 2019, Jokowi harus membenahi masalah kemiskinan dan pengangguran, serta daya beli masyarakat.

"Tantangan buat Pak Jokowi adalah waktu makin mepet ke tahun politik, nah kinerja dan konsolidasi kekuasaan untuk on the track dalam konteks ke kinerja, tapi pada saat yang sama berbagi perhatian dan konsentrasi dalam politik itu jadi menentukan.

"Kalau gagal meng-address ini, ya kemungkinan bisa turun juga, tetapi kemudian jika dia berhasil isu tersebut dan mampu men-counter isu PKI dan Cina, tentu elektabilitasnya bisa naik," jelas Burhanuddin.

Dia mengatakan naik turunnya elektabilitas Jokowi akan sangat tergantung pada kinerja Jokowi, timnya dan juga lawan politiknya nanti.

Dalam sejumlah survei yang dilakukan lembaga lain antara lain Saiful Mujani Research and Consulting SMRC, elektabilitas Jokowi masih unggul dibandingkan saingan terdekatnya Prabowo Subianto, tetapi di bawah 50%. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Dukung Pelaku Ekraf, Puan Hadiri Peluncuran Lini Busana Wastra Nusantara Ivan Gunawan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 05 Agu 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI, Puan Maharani menghadiri acara peluncuran lini fashion wastra nusantara baru bertajuk NusaNova yang diinisiasi desainer ternama, Ivan Gunawan. Kehadiran Puan ...
Berita

Komisi Kejaksaan Sebut Pentingnya Keterbukaan Informasi dalam Penanganan Sebuah Perkara

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisioner Komisi kejaksaan Republik Indonesia Nurokhman mengaku perlu adanya keterbukaan informasi ke publik tentang bagaimana penanganan sebuah perkara oleh institusi ...