JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Nasional (KPAI) Retno Listyarti menyatakan, prihatin atas banyaknya laporan kekerasan pada bidang pendidikan di DKI Jakarta. Dari seluruh laporan yang ada, 50% berasal dari Ibu Kota.
Hal inilah yang akan ia dorong untuk diperbaiki oleh pemimpin baru, yakni Anes Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang akan dilantik Senin 16 Oktober 2017.
"Banyaknya pengaduan kekerasan yang diterima dari DKI Jakarta 30% terkait anak di keluarkan karena dipicu Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2015 tentang penanganan kekerasan di lingkungan sekolah," kata Retno Minggu (15/10/2017).
Dalam instruksi gubernur tersebut, lanjut Retno, menyatakan bahwa siswa pelaku kekerasan harus dikeluarkan dari sekolah negeri dan tidak diterma di sekolah negeri yang lain.
Kata Retno, ada hak anak yang dilanggar atas berlakunya instruksi gubernur tersebut, sehingga pihaknya akan mengadvokasi agar pemberlakuan instruksi tersebut dihentikan.
"Aturan ini berpotensi melanggar UU Perlindungan Anak, sehingga KPAI akan mengadvokasi agar kebijakan tersebut dicabut oleh gubenur yang baru," ujarnya.
Sebab, memindahkan anak pelaku kekerasan ke sekolah lain atau sekolah swasta tidak akan menghentikan kekerasan. Justru malah bisa berpotensi menularkan kekerasan.
"Seharusnya yang dikedepankan justru pembinaan," tukas Retno. (aim)