Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Rabu, 18 Okt 2017 - 13:28:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Meningkat

55gunungagung2.jpeg
Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali (Sumber foto : ist)

KARANGASEM, BALI (TEROPONGSENAYAN)--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas Gunung Agung di Bali saat ini relatif tinggi. Rata-rata jumlah kegempaan vulkanik dan tektonik lokal di atas 600 kali per hari.

"Saat ini tercatat aktivitas kegempaan Gunung Agung dari pukul 00.00 Wita hingga 12.00 Wita tercatat sebanyak 486 kali," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Agung Wilayah Timur PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Devy Kamil, saat ditemui di Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Provinsi Bali, Rabu (18/10/2017).

Dia mengatakan aktivitas magmatik di kawah Gunung Agung masih kuat dan jumlah tremor nonharmonik juga terdeteksi dua kali dengan durasi 88 hingga 140 detik.

Ia menuturkan aktivitas gempa terbanyak sempat terjadi pada Sabtu (14/10/2017) dengan total aktivitas kegempaan (vulkanik dan tektonik) tertinggi 1.136 kali per hari, pada Minggu (15/10/2017) mencapai 787 kali per hari, pada Senin (16/10/2017) mencapai 593 kali per hari, dan pada Selasa (17/10/2017) mencapai 680 kali per hari.

Dia menjelaskan aktivitas kegempaan yang terasa hingga ke Desa Tejakula, Buleleng, itu wajar terjadi ketika magma bergerak dalam jumlah yang masif dan zona untuk produksi magma Gunung Agung itu terasa hingga Bali utara akibat fluida magma di dalam perut gunung terus bergerak.

Terkait apakah masih terjadi aktivitas penggembungan (deformasi) perut Gunung Agung, Devy mengungkapkan, cenderung berfluktuasi karena beberapa waktu lalu sempat terjadi inflasi yang cukup kuat dan hal itu akan terus dimonitor.

"Kondisi Gunung Agung saat ini belum stabil. Kalau beberapa waktu lalu terdeteksi terjadi deformasi sekitar 1,5 centimeter dari data yang didapat GPS yang dipasang sekitar gunung ini, dan perubahannya masih sama seperti sebelumnya," katanya.

Untuk intensitas keluarnya asap berbentuk uap air dan gas dari puncak Gunung Agung, diakuinya, relatif intensif rata-rata 300 hingga 500 meter. Namun, pada Sabtu (7/10/2017) memang terjadi kepulan asap Gunung Agung yang mencapai ketinggian 1.500 meter.

"Pelepasan asap dan gas vulkanik ini bisa mengurangi tekanan di dalam perut Gunung Agung. Jadi, manifestasi adanya asap ini sebagai pelepasan energi atau tekanan di dalam tubuh Gunung Agung," ujar Devy. (plt/ant)

tag: #gunung-agung  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

I Nyoman Parta Desak Aparat Kepolisian Usut Tuntas Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 04 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bali, I Nyoman Parta meminta aparat kepolisian mengusut tuntas tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu ...
Berita

Ini Kata Anies Soal Beredar Partai Perubahan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anies Baswedan membantah adanya tawaran untuk pembuatan partai. Beredar di sosial media rencana pembentukan partai perubahan dengan logo burung hantu. Dari foto yang ...