Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 23 Okt 2017 - 07:18:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Dino Patti Djalal: Bukan Klarifikasi, Indonesia Harus Protes Keras ke AS

74dino.jpg
Dino Patti Djalal (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah Indonesia, pada Minggu (22/10/2017), mengirimkan nota diplomatik kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan memanggil wakil duta besar AS di Jakarta untuk menjelaskan kenapa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dilarang masuk ke AS. Pada Sabtu (21/10/2017), Gatot gagal berangkat ke AS setelah maskapai yang ia tumpangi mendapat informasi dari otoritas AS bahwa ia ditolak masuk ke AS.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menilai, yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah mengirimkan nota protes bukan permintaan klarifikasi.

"Mengenai masalah perjalanan Panglima TNI ke US, Pemerintah RI seharusnya bukan minta klarifikasi tapi menyampaikan protes kepada pihak AS," kata Dino lewat cicitannya di akun resmi Twitter-nya, Minggu (22/10/2017).

Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Evan Laksmana menilai, penolakan terhadap Panglima TNI adalah sebuah masalah bilateral yang serius. Dia ragu alasan penolakan Gatot masuk AS terkait kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), karena Gatot ditolak pada menit akhir dan Jenderal Gatot sudah pernah ke AS sebelumnya.

Lewat cicitannya di Twitter, hari ini, Evan menerangkan, tipikal penolakan pejabat militer masuk AS biasanya disebabkan oleh latar belakang karier sang pejabat militer tersebut.

"Tidak jelas apakah ini diterapkan kepada Gatot, seperti yang pernah dilakukannya dalam operasi di Timor tapi saya tidak bisa mengingat namanya dikaitkan dengan suatu investigasi kasus," kata Evan.

Panglima TNI sedianya akan menghadiri undangan Jenderal Joseph F. Dunford Jr, dalam acara di Washington pada 23-24 Oktober. Tidak jelas alasan Nurmantyo ditolak masuk AS. Sebelumnya, Panglima TNI tidak pernah punya masalah dan terakhir mengunjungi AS pada Februari 2016.

"Kami telah meminta klarifikasi dari AS. kepada Kementerian Luar Negeri AS dan juga Kedutaan Besar AS di Jakarta dan sampai sekarang kami masih menunggu klarifikasi," Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Reuters, Ahad (22/10).

Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam pernyataan resminya, menyatakan bahwa telah berkomunikasi dengan staf Panglima TNI terkait perjalanan ke Washington. Namun, tidak menjelaskan lebih jauh isi komunikasi tersebut.

"Duta Besar Joseph Donovan telah meminta maaf kepada Menlu Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Jenderal Gatot. Kami tetap berkomitmen terhadap kerjasama strategis dengan Indonesia dalam rangka memberikan keamanan dan kenyamanan atas kedua bangsa dan negara,“ demikian pernyataan Kedutaan Besar AS. (icl)

tag: #panglima-tni-gatot-nurmantyo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fraksi PKS Terus Berjuang Untuk Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 01 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Buruh dan berharap agar kebijakan negara semakin menyejahterakan dan melindungi pekerja baik di dalam maupun ...
Berita

Nurhayati Effendi Berharap Hubungan Buruh dengan Pengusaha Makin Harmonis

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi berharap hubungan harmonis antara pekerja dengan pengusaha dapat terwujud pada momen peringatan Hari Buruh Nasional atau May Day ...