Berita
Oleh M Anwar pada hari Senin, 23 Okt 2017 - 11:22:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Panglima TNI Ditolak AS, Menlu: Maaf Tak Cukup, Beri Penjelasan

71retno-marsudi.jpg
Retno Marsudi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Insiden penolakan yang menimpa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Amerika Serikat membuat geram pemerintah. Dubes AS untuk RI Joseph Donovan pun telah meminta maaf atas kejadian memalukan tersebut.

Namun, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, hal itu belum cukup untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Mereka menyatakan sekali lagi regret dan apologize. Karena kemarin saat saya bicara dengan Dubes AS, Dubes Donovan sudah menyampaikan hal itu dan tadi kembali diulang oleh mereka," ujar Menlu Retno kepada wartawan di kantor Kemlu, Jalan Penjambon, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).

Menlu Retno pagi tadi baru saja bertemu dengan Wakil Dubes AS untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee di kantornya. Dalam pertemuan itu, Erin kembali menyatakan permohonan maaf pihak AS atas penolakan terhadap Jenderal Gatot ke AS.

Retno pun meminta pihak AS memberi penjelasan resmi. Alsannya, isu Jenderal Gatot ditolak masuk ke AS ini sudah ikut jadi bahasan media internasional.

"Dari mereka, saya dapat info bahwa situasinya di-resolve. Sudah tidak ada lagi restriksi apa pun kepada Jenderal Gatot untuk berkunjung ke AS. Tetapi saya sampaikan bahwa itu saja tidak cukup. Kami tetap perlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi," tegas Menlu Retno.

Saat ditanya soal apakah Wakil Dubes AS Erin sudah menjelaskan alasan penolakan Jenderal Gatot ke AS, Menlu Retno tak menjawab. Dia mengaku buru-buru karena dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana.

Jenderal Gatot siap berangkat dengan maskapai Emirates pada Sabtu (21/10) kemarin pukul 17.50 WIB. Namun kemudian ada pemberitahuan dari Custom and Border Protection AS bahwa dia tak boleh memasuki wilayah AS.

Jenderal Gatot dan pihak TNI pun kecewa. Padahal Panglima TNI hendak menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs), yang akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Oktober di Washington, DC.

"Kecewa. Undangan itu dikirim oleh Jenderal Amerika Serikat Joseph F Duford yang merupakan sahabat senior Panglima (Gatot)," kata Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto di kantor Panglima TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Minggu (22/10).(yn)

tag: #panglima-tni-gatot-nurmantyo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement