JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Belum genap sepuluh hari memimpin Pemprov DKI, Anies-Sandi sudah bersiap mengupayakan memberi honor untuk guru ngaji kampung, marbot masjid dan penggali kubur.
Menurut Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, jasa mereka sangat kongkret memperkenalkan huruf hijaiyah dan membina akhlaq anak-anak generasi bangsa. Karena itu, mereka harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan kesejahteraannya.
Apalagi, kata Sandi, guru ngaji merupakan center of influence, tempat di mana mereka pertama kali mendapatkan pengajaran agama dan contoh langsung pelaksanaan pelajaran agama itu sendiri.
Sandi mengungkapkan, honor untuk guru ngaji kampung diharapkan dapat memacu semangat mereka mengamalkan ilmu pada anak didiknya. Sebab, jika guru tidak sejahtera akan berpengaruh dengan kualitas mengajarnya sendiri.
"Guru ngaji sejahtera, Insya Allah murid-murid atau anak-anak akan mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas, kata Sandi, bisa membuat anak-anak berprestasi,” kata Sandi, Senin (23/10/2017).
Honor untuk guru ngaji merupakan perluasan dari manfaat program Kartu Jakarta Pintar (Plus) dan semua akan dibahas dalam RAPBD 2018.
Karena itu, dia berharap, DPRD DKI bisa mendukung program ini.
"Kompetensi guru, kesejahteraan guru, itu insyaallah akan berbanding lurus dengan prestasi siswa," beber dia.
Selain guru, menurut Sandi, honor juga akan diberikan kepada marbut masjid hingga penggali kuburan.
Semua anggaran tersebut akan diupayakan masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.
Bagaimana mekanismenya, lanjut Sandi, nanti akan dibicarakan secara detil dengan politisi di Kebon Sirih, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan pihak-pihak terkait.
"Saya berharap, bisa masuk di APBD 2018. Makanya, kami akan kaji terus agar matang saat implemntasi," jelasnya.
Langkah Pemprov DKI memberikan honor untuk guru ngaji dan marbut masjid, kata dia, merupakan cara untuk membangun generasi muda yang bertakwa.
Kegiatan-kegiatan positif seperti itu akan betul-betul bisa memastikan bukan hanya membangun iptek, ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga imtak, iman dan takwa.
"Tentu, nanti akan ada kriteria. Ya, nanti akan didetilkan lagi," tandas Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra DKI itu. (icl)