Berita
Oleh M Anwar pada hari Senin, 23 Okt 2017 - 22:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Taufik Kurniawan: Parpol Harus Dimasuki Orang yang Amanah

35taufik-takur.jpg
Taufik Kurniawan (Sumber foto : Istimewa)

SEMARANG (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memberikan pemahaman politik kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Pasalnya, yang akan dihadapi masyarakat di tahun politik mendatang adalah sitem politik baru, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan secara bersamaan.

Mulai tahun 2019, adalah proses pemilu pertama pasca reformasi yang mengabungkan dua kontestasi politik lima tahunan. Untuk menghadapi sitem pemilu yang baru ini, dia menyampaikan prinsipnya dalam memilih pemimpin harus memenuhi keriteria siddiq, amanah, tabligh, fathonah.

Taufik menyampaikan, sistem yang konstitusional dalam memilih pemimpin di Indonesia adalah melalui jalur partai politik, sebagai pilar demokrasi. Oleh sebab itu dia mengatakan orang yang alergi pada politik beresiko akan menjadi korban politik, maka supaya politik tidak mengorbankan rakyat sistem politik yang berlaku di Indonesia harus dimasuki oleh orang yang amanah.

"Partai bukan barang yang haram. Parpol harus dimasuki orang yang amanah," tandas Taufik di hadapan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang, Senin (23/10/2017).

Amanah yang dimaksudnya adalah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. Muhammah dijuluki oleh penduduk Makkah dengan gelar Al-Amin, yang artinya terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi nabi. Apapun yang beliau ucapkan, penduduk Makkah mempercayai karena beliau bukanlah pembohong. Amanah inilah yang dapat mengangkat posisi Nabi di atas pemimpin umat.

"Pemimpin itu bukan pengusa, sebaliknya penguasa juga bukan pemimpin. Kalau penguasa itu larinya ke otoriterianisime. Akhirnya membentuk dinasti-dinasti politik. Mencari pemimpin yang sidik, amanah, tablik, fatonah. Ini harus diresapi betul-betul dan dilaksanakan," jelas Taufik.

Dia memaparkan kepada para mahasiswa agar dalam memilih tidak atas pertimbangam kerena money politik, atau atas dasar penampilan yang menarik, tetapi panduan dalam memilih pemimpin seperti yang sudah diajarkan dalam agama Islam. "Tetapi panduan sidik, amanah, tablik, fatonah. Ini harus melalui iktiyar, harus minta petunjuk dari Allah," ungkap Taufik.

Allah SWT memerintahkan manusia sebagai khalifah di bumi untuk berbuat amanah, sebagai firman-nya, "sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat," (QS AN-Nisa' [4]: 58).

Taufik juga berpesan kepada para mahasiswa agar bisa ikut serta dalam kancah politik nasional. Bisa memanfaatkan reformasi politik yang telah dicetuskan para aktifis 98. Politisi dari Fraksi PAN ini juga menyampaikan bahwa peran tokoh Muhammadiyah saat itu tidak sedikit, Ketua PP Muhammadiyah Amin Rais ikut memimpin terjadinya reformasi politik.

"Sejarah republik ini tidak terlepas dari peran dan fungsi tokoh-tokoh dan kader-kader Muhammadiyah, itu harus disadari. Makanya adek-adek harus bangga dan mantap penuh keyakinan," ujar Taufik.

Dia melanjutkan, "Nah sekarang dengan reformasi itu, semuanya didobrak. Mahasiswa semuanya kumpul memberikan dukungan ideologi. Orde baru melencang dari fatsum demokrasi," jelas Taufik.

Dia berpesan reformasi memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa untuk menjadi pemimpin di setiap level, mulai dari daerah sampai degan pusat.

"Setiap proses-proses kebangsaan kita tidak terlepas dari peran pemuda. Daya kritis pemuda dan mahasiswa jangan sampai hilang. Karena di tangan pemuda hakekat masa depan bangsa ditentukan," papar Taufik.(yn)

tag: #taufikkurniawan  #wakilrakyat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement