BEIJING (TEROPONGSENAYAN)--Eksportir di Indonesia didorong mencoba memanfaatkan kereta pengangkut barang di China yang jaringan relnya menghubungkan beberapa negara di Asia dan Eropa. Kereta ini merupakan salah satu pilihan alternatif pengiriman logistik perdagangan.
"Perlu dicoba (kereta itu), tapi harus tetap mempertimbangkan efisien atau tidak," kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing, Dandy S Iswara, Minggu (29/10/2017).
Ia menilai tawaran China soal pengangkutan barang komoditas ekspor dengan menggunakan kereta barang merupakan salah satu peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir di Indonesia. Namun dia belum melakukan kajian yang mendalam mengenai efisien dan tidaknya sistem pengangkutan tersebut.
"Yang terpenting kita harus bisa manfaatkan networking logistik yang dimiliki China," ujarnya.
Mengutip antaranews.com, disebutkan di terminal petikemas Chengdu International Railway Port (CIRP) terdapat beberapa produk makanan dan perawatan tubuh dari Indonesia. Namun tidak ada penjelasan, apakah produk-produk tersebut hendak diekspor lagi ke Eropa atau hanya ditujukan untuk pasar China.
CIRP mengklaim bisa mempersingkat jalur ekspor dan impor barang dari dan ke daratan Tiongkok tersebut. Pengiriman barang dari Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan di wilayah barat daya China, ke berbagai negara di Eropa hanya membutuhkan waktu sekira 10 hari. Sementara jika menggunakan kapal laut pengiriman barang dari China ke Eropa bisa memakan waktu lebih kurang satu bulan. Demikian pula dari segi biaya, pengiriman barang dengan menggunakan kereta api hanya sepertiga dari biaya menggunakan kapal laut. (plt/ant)