Berita
Oleh M Anwar pada hari Jumat, 22 Des 2017 - 16:43:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Wah Parah, AS Malah Ajak 65 Negara yang Dukung Deklarasi Yerusalem Berpesta

63inggris-tolak-akui-yerusalem-ibu-kota-israel-rev-1.jpg
Yerusalem ibukota Israel timbul gejolak dunia (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengirimkan undangan ke negara-negara yang mendukung langkah AS menentang resolusi Majelis Umum PBB mengenai Yerusalem. Undangan ini ditujukan bagi utusan 65 negara yang memberikan suara "tidak", abstain atau tidak hadir.

Mereka diundang pada acara tanggal 3 Januari untuk menghadiri "resepsi terima kasih atas persahabatan mereka dengan Amerika Serikat".

Kamis kemarin, PBB menyetujui resolusi yang meminta AS untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, walaupun Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik dana bantuan bagi negara-negara yang tidak setuju dengan langkahnya itu.

Pada Selasa, Haley sempat memperingatkan negara-negara anggota PBB bahwa Trump "mengawasi" proses pemungutan suara itu. "Jadi ketika kami ingin mengambil keputusan atas nama penduduk AS mengenai dimana menempatkan kedutaan kami, kami tidak mengira mereka yang kami bantu akan menargetkan kami. Kami nanti akan diadakan pengambilan suara untuk mengkritik keputusan kami. AS akan mencatat nama masing-masing," cuit Haley di laman Twitternya sehari sebelum pemungutan suara, seperti dilansir Anadolu Agency.

Sebanyak 128 anggota mendukung resolusi Yerusalem, atau menolak penunjukan Yerusalem ibukota Israel. Sementara sembilan negara menolak resolusi tersebut.
Hasil pemungutan suara, yang menunjukkan bahwa "dunia bersatu melawan keputusan AS mengenai Yerusalem" mengindikasikan bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump tidak berhasil. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement