JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis menegaskan, pihaknya akan membuat Panitia Kerja (Panja) untuk investigasi penyebab kecelakaan proyek infrastruktur pemerintahan Jokowi-JK yang kini marak terjadi.
Menurut Fary, Komisi V DPR RI telah mendesak Kementerian PUPR untuk mengaudit proyek infrastruktur yang rancangannya tidak sesuai dengan ketentuan.
Maka itu, ia tidak habis pikir belum lama kasus jatuhnya crane proyek double track (DDT) Matraman-Manggarai ambruk dan mengakibatkan empat pekerja proyek meninggal dunia, kini terjadi longsor jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta yang menimbulkan satu orang meninggal dunia, dan satu orang luka-luka.
"Maka Komisi V DPR akan bentuk panja, karena ini sudah enam bulan, dan udah panggil menteri dan sudah ingatkan, tapi kejadian lagi dan ini berulang," kata Fary di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/2/2018).
Politisi Gerindra ini mengungkapkan, pembentukan Panja adalah bentuk ketidakpercayaan DPR kepada pemerintah dan proyek karena mengabaikan ketentuan dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Padahal UU Jasa Kontruksi telah mengamanatkan bahwa pekerjaan konstruksi harus mengutamakan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.
"Ini perlu investigasi dan itu sebenarnya menarik, karena kejadian-kejadian itu adalah BUMN. Nah itu jadi catatan kita. Kemarin kita sudah panggil itu Dirutnya Waskita Raya, ya kalau masih seperti ini ya kita harus investigasi lebih dalam," tandasnya. (icl)