SUMENEP (TEROPONGSENAYAN)-Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Wiraraja (BEM UNIJA) Madura menilai Pemerintahan Jokowi-JK semakin hari makin memperlihatkan kebobrokannya. Sejumlah kebijakan ternyata membuat rakyat semakin luka.
Menurut Presiden BEM UNIJA Madura Imam H menghimbau agar mahasiswa segera mengkonsolidasikan gerakan pada 20 Mei mendatang. Langkah ini untuk menuntut secara bersama-sama Pemerintahan Jokowi-JK. "Jokowi Bukanlah Kita. Mari kita kobarkan perlawanan terhadap rezim pembohong," katanya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (4/4/2015).
Malah, kata Imam, semakin jelas Jokowi-JK tidak berpihak kepada rakyat. Buktinya berani menaikkan harga BBM tanpa mempertimbangkan penderitaan rakyat. "Anehnya, kenaikan harga BBM tersebut di tengah harga minyak dunia sedang turun. Berarti, jargon Jokowi adalah kita hanyalah kebohongan," ungkapnya.
Di sisi lain, lanjut Imam, Pemerintahan Jokowi-JK juga telah mendiskreditkan rakyat dan negara Indonesia. Negara harus menanggung malu. Karena pemerintah membatalkan eksekusi mati terhadap warga negara asing yang menjadi gembong narkoba.
Setidaknya, lanjut Imam, dua kebijakan tersebut memperlihatkan kelemahan Pemerintah Jokowi-JK sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap rakyat Indonesia. Jokowi-JK tidak mampu menegakkan supremasi hukum dan kedaulatan negara menghadapi para gembong narkoba," imbuhnya. (ec)