JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui rimutnya merealisasikan program rumah DP 0 Ripiah.
"Kalau tanya siapa-siapa, apa yang dijanjikan Anies-Sandi, maka yang paling diingat DP 0 persen (DP 0 rupiah) dan kita berencana untuk melunasi ini. Tapi juga yang paling banyak bermasalah komunikasinya apa? DP 0 persen, simpang siurnya. Kenapa? Karena memangnjlimet," kata Anies ke jajarannya di SKPD dan BUMD dalam rapim yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI pada 7 Mei 2018.
Anies bahkan mengibaratkan program ini seperti lagu yang syair dan nadanya bagus, namun tak diterima dengan baik karena penyanyinya jelek.
"Satu bilang A, satu bilang B, satu suaranya begini akhirnya yang mendengarkan ini pesannya apa tentang DP 0 persen.Stop this. Ini harus berhenti. Berhenti tuh bukan berhenti komunikasi. Ini nada-nada yang berbeda ini disamakan satu suara," ujar Anies.
Untuk itu, Anies memerintahkan Bank DKI, PD Pembangunan Sarana Jaya, PT Jakarta Propertindo, dan PD Pasar Jaya agar 'saweran' menyewa jasa konsultan komunikasi paling telat pertengahan Mei ini.
Ia meminta konsultan yang digunakan tak perlu yang mahal, yang penting efektif mengkomunikasikan program rumah DP 0.
"Kami mau komunikasinya orang Jakarta dengan bahasa yang dipahami publik. Karena yang tadi disampaikan itu rumit. Rumit tuh sederhana maksudnya, tapi kompleks," kata Anies. (Alf)