JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Fenomena pembajakan atlet jelang PON ternyata masih saja terjadi. DKI Jakarta sebagai gudangnya atlet berprestasi menjadi incaran.
Data dari KONI DKI Jakarta saat ini kalau atlet asal Ibu Koota banyak yang loncat ke daerah seperti Papua, Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Pembajakan memang fenomena menjelang PON. Tapi, kami tidak gentar dan tetap menatap target juara umum," kata Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta, Jamran saat media ghatring KONI DKI Jakarta dengan media massa di sebuah Rumah Makan, Matraman, Jaktim (7/6/2018) malam.
Di Jakarta sendiri, kata dia, ada atlet prioritas, lapis 1, 2 hingga 3. "Nah yang banyak pindah adalah lapis 2. Jadi masih banyak kesempatan untuk meraih juara umum di PON 2020 Papua," ungkapnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk mencegah fenomena bajak membajak atlet saat ini KONI DKI Jakarta bersama Pemprov, dalam hal ini Dispora sudah menyiapkan strategi.
"Pastinya kita akan berikan bonus dan jaminan kepada atlet yang memang berprestasi dalam meraih medali emas di PON," tegas dia.
Dijelaskan Jamran, banyaknya atlet DKI Jakarta yang pindah dan dibajak daerah lain tak lepas dari masalah yang terjadi di 2017, yakni saat KONI dalam kondisi berkonflik.
"Alhamdulillah, saat ini kami sudah solid. Dan sudah bergerak untuk mencapai target," ungkapnya.
Selanjutnya, bidang pembinaan dan prestasi atau Bimpres KONI DKI Jakarta Syahroni mengaku, pindahnya atlet jelang PON akan terhenti pada bulan Agustus 2018. Saat ini yang dilakukan adalah menjaga dan membina atlet berprestasi.
Apalagi, kata dia, ada sekitar 187 atlet Jakarta yang masuk Pelatnas untuk ajang Asean Games 2018. Hal ini menjadi modal besar Jakarta untuk merebut juara umum.
Di PON Papua 2020, menurut Syahroni, diperkirakan bakal dipertandingkan sekitar 800 nomor. "Kalkulasi kami sekitar 1700 atlet yang kita siapkan," tegas dosen UNJ ini.
Sinergi dengan Pemprov dan DPRD
Untuk mewujudkan mimpi juara umum, KONI DKI Jakarta tentunya tidak bisa jalan sendiri. Saat ini, KONI juga sudah bersinergi dengan Pemprov yakni Dispora dan DPRD DKI.
"Semua masukan kita terima dan kita kaji. Dan organisasi kita sudah solid baik pengurus dan cabang olahraga serta Dispora hingga DPRD," terang Jamran menambahkan.
Jamran menyatakan, KONI, Dispora dan DPRD telah sepakat untuk menjaga atlet agar tidak dibajak atau pindah.
"Kita terus berupaya mencegah atlet yang pindah. Bahkan yang pindah dan dia berprestasi akan kita tarik lagi ke Jakarta," ungkapnya.
Diketahui, selama ini Jakarta memang menjadi prioritas para atlet untuk meniti karir. Selain bonus besar jika berhasil meraih emas, atlet juga akan disalurkan ke perusahaan BUMD hingga diangkat menjadi PNS. (Alf)