JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sejumlah aktivis Ibu Kota yang pernah tergabung dalam Presidium Relawan Anies-Sandi (PRASS)mengapresiasi dimulainya perombakan 3 pejabat eselon 2 di lingkungan Pempov DKI yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan,Jumat (8/6/2018) kemarin.
Pencopotan 3pejabat pentingdi hari terakhir jelang libur panjang itu dinilai sebagai langkah awal yang baik dalam upaya bersih-bersih pejabat, yang sebagian besar adalah warisan eks Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketiga pejabat tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Agustino Darmawan, dan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) Indrastuty Rosari Okita.
"Kami mengapresiasi langkah tegas yang telah dilakukan Pak Anies. Ini menjadi bukti bahwa beliau sangat konsen dalam menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat," kata Budi Siswanto, salah satu mantan relawan PRASS kepada wartawan, Sabtu (9/6/2018).
Budi yang juga ketua Forum Bersama Jakarta (FBJ) ini menerangkan, bahwa beberapa hari sebelum merotasi ketiga pejabat tersebut, ia bersama para relawan PRASS bertemu Jhon Odeus, stafsus Gubernur Anies Baswedan.
Antara lain, Sugiyanto, Adji Rimbawan, Rico Sinaga, Syaiful Jihad, Haerullah, dan Syahrul Hasan yang pada Pilkada lalu berjibaku menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dijelaskan Budi, dalam pertemuan tersebut mereka memperbincangkan banyak hal terkait Jakarta, termasuk soal kinerja anak buah Anies di jajaran SKPD yang dianggap memble, alias tidak loyal.
Intinya, lanjut Budi, pihaknya meminta agar pergantian pejabat warisan Ahok, khususnya yang menempati posisi strategis disegerakan.
Dengan begitu, tambah Budi, keberadaan mereka tidak menjadi penghambat program prioritas Gubernur dan Wagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sementara itu, Syahrul dan Syaiful yang konsen pada kasus-kasus yang terjadi di Dinas Pendidikan dan BPPBJ, menurut Budi, keduanya membeberkan kasus lelang mebel dan rehab bangunan sekolah yang ditengarai penuh masalah.
Selanjutnya, Sugiyanto dan Rico Sinaga memberi masukan tentang lambannya Dinas Perumahan dalam menjalankan Program Rumah DP 0 Rupiah, meski program ini sangat diminati warga Jakarta dan implementasinya begitu ditunggu-tunggu.
"Pertemuan yang saya inisiasi tersebut merupakan langkah kongkrit kami dalam melaksanakan rekomendasi dari seluruh relawan Anies-Sandi yang ingin agar kami menyampaikan kepada Gubernur untuk mengambil langkah-langkah darurat terkait kondisi birokrasi yang ada saat ini," pungkas Budi.
Seperti diketahui, selama ini aktivis kawakan di Jakarta ini, khususnya yang pernah tergabung dalam PRASS memang tak henti-hentinya menyuarakan agar Anies-Sandk segera membentuk 'kabinet sendiri'.
Sebab, pejabat penting di Pemprov saat ini lebih dari 80% merupakan orang-orang warisan Ahok, yang dikenal sangat loyal kepada terpidana penista Agama itu.
Mereka khawatir jika para pejabat itu dipertahankan, justru akan menggrogoti kepemimpinan Anies-Sandi dalam upaya mewujudkan slogan 'Maju Kotanya Bahagia Warganya'. (Alf)