Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 03 Jul 2018 - 22:06:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Evakuasi Korban di Danau Toba Disetop, Fahri: Katanya Jago di Air

86IMG-20180625-WA0009.jpg.jpg
Fahri Hamzah (Sumber foto : Humas DPR RI)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah menyayangkan keputusan pemerintah menghentikan proses pencarian ratusan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Bahkan dirinya menilai kalau keputusan pemerintah menghentikan proses pencarian tersebut sangat keterlaluan.

"Ini sepertinya pemerintah nggak ngerti saint of crisis. Ini 160 rakyat Indonesia hilang di Danau Toba, kita berhenti melakukan pencariannya. Coba banyangkan itu?," kata Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Bahkan dengan nada sinis, Fahri melontarkan pernyataan kebanggan Indonesia yang katanya negara Bahari atau Maritim, mengalah dengan Danau Toba.

"Mana kebanggaan Maritimnya kalau mengalah dengan Danau Toba? Katanya jago di air? Masa kita tidak bisa menyewa kapal selam kecil untuk masuk ke dasar Danau Toba? Angkatan Laut kita punya, jagoan-jagoan di laut kita punya, tapi berhenti baru sebentar," ujarnya.

Menurut politisi dari PKS itu, kalau bicara soal ongkos, berapa yang dikeluarin oleh pemerintah untuk melakukan pencarian korban.

"Masa, bikin ASEAN Games yang triliunan rupiah untuk orang lain nonton, kita bisa. Bikin ulang tahun IMF Word Bank di Bali yang triliunan juga kita habisakan. Menurut saya, ini keterlaluan," cetusnya.

Fahri pun membandingkan dengan apa yang dilakukan Mahatir Mohammad, setelah terpilih menjadi PM Malaysia langsung membuat kontrak baru dengan pengusaha perusahaan baru, untuk mencari pesawat milik maskapai Malaysia Airlines yang hilang beberapa tahun lalu.

"Mengapa? Karena orang masih berharap ingin ketemu. Paling tidak itu bekas tasnya atau apa lah. Orang itu mau lihat sisa dari yang hilang itu," katanya lagi.

Kesempatan itu, anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengungkapkan pengakuan pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan (setelah ada korban), kalau selama ini pengelolaan Danau Toba itu terabaikan. Rupanya di sana tidak ada otoritas Negara yang mensertifikasi kapal, yang mengatur kedisiplinan penyelenggara transportasi dan lain-lain.

"Itu semuanya lost. Satu danau besar terkenal di seluruh dunia ini, nggak ada pengelolaannya. Sekarang baru ketahuan, dan sekarang mau melakukan ini, mau melakukan itu setelah ada korban. Dan, saya nggak tau ini sudah korban keberapa dari dulu," sebut Fahri.(yn)

tag: #kecelakaan-kapal  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TelkomGroup Siaga Nataru 2025/2026, Pastikan Layanan Andal dan Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Bencana

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama seluruh operating company memastikan kesiapan infrastruktur digital menjelang momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ...
Berita

Telkom Dorong Inovasi AI End-to-End dan Penguatan Talenta Digital Unggul di Malang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat perannya sebagai penggerak utama ekosistem Artificial Intelligence (AI) nasional melalui inisiatif Telkom AI ...