Opini
Oleh ; Antonius Pratondo (Jurnalis) pada hari Sabtu, 07 Jul 2018 - 23:02:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Kesalahan Terbesar Jokowi

88294219_620.jpg.jpg
Jokowi dan Anies Baswedan menaiki Bajaj di depan Kantor KPU, Jakarta pada Pilpres 2014 silam. (Sumber foto : Ist)

Dari semua tindakan dan keputusan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden, kesalahan terbesarnya adalah memberhentikan Anies dari kabinet.

Ya! Anies saat itu sebagai menteri sangat populer. Kinerjanya diakui publik dan publik menyukai Anies. Hampir di setiap survei kinerja Kabinet, Anies menempati posisi 3 besar.

Jokowi khawatir. Wajar. Dari semua menteri yang ada di kabinetnya, hanya Anies yang punya track record menjadi capres. Tahun 2013-2014 Anies ikut konvensi capres dari Partai Demokrat. Jokowi khawatir kalau popularitas Anies tinggi selama menjadi menteri, Anies bisa menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2019.

Satu yang Jokowi lupa. Anies bukan Jokowi. Anies bukan Ahok. Anies punya etika politik. Dia bukan orang yang akan meninggalkan orang yang membantu dia demi kepentingan sendiri. Saat Konvensi Demokrat, Anies memastikan proses konvensi sudah selesai sebelum dia menerima pinangan sebagai Jubir Jokowi-JK. Saat ini terbukti, walaupun semua partai memperhitungkan dirinya, Anies bilang bahwa dia menyerahkan semuanya kepada Prabowo dan pimpinan PKS dan PAN yang berjasa dalam Pilkada DKI lalu.

Karena Anies beretika, andai Anies masih berada dalam kabinet Jokowi, dia tidak akan maju sebagai Capres melawan Jokowi. Dia adalah orang yang berperan besar dalam kemenangan Jokowi-JK dan dia adalah bagian pemerintahan Jokowi.

Keputusan Jokowi memberhentikan Anies seolah mengunci Jokowi sendiri. Andai Anies masih di kabinet, Anies bisa menjadi cawapres Jokowi. Anies menjadi pelengkap yang kuat bagi Jokowi untuk 2019. Anies punya kemampuan komunikasi hebat, Anies dekat dengan kalangan islam, Anies kinerjanya baik. Sekarang Jokowi kebingungan siapa yang harus dia ajak sebagai cawapres di 2019 menggantikan JK.

Sekarang Anies digadang maju untuk Pilpres 2019. Dalam seminggu, Anies “dikawinkan” lebih dari 8 kali. Ada Prabowo-Anies, JK-Anies, Anies-AHY, Gatot-Anies, Anies-Gatot, Anies-Muhaimin, Anies-Aher. Bahkan muncul Anies-Puan. Ini bukti Anies sangat sangat diperhitungkan.

Sayang, Jokowi-Anies tidak pernah menjadi pembicaraan. Kenapa? Karena salah Jokowi sendiri. Jokowi “meruntuhkan jembatan” antara dia dengan Anies. Bukan hanya saat memberhentikan Anies dari kabinet, tapi juga saat Jokowi terang-terangan mendukung Ahok saat Pilkada DKI dan menggunakan segala cara yang dia punya untuk menjatuhkan Anies. Anies memang mengalahkan Ahok dalam Pilkada, tapi esensinya Anies mengalahkan Jokowi karena Jokowi memback-up penuh Ahok masa itu. Apalagi saat Pilkada DKI, Jokowi tidak secuilpun memberikan ruang bagi Anies. Jokowi tidak menanam benih sedikitpun di kubu Anies yang hasilnya dia bisa petik di depan. Bahkan mengucapkan selamatpun tidak, baik saat Anies menang dalam quick count atau saat real count KPU.

Jokowi salah perhitungan saat memberhentikan Anies sebagai menteri. Salah besar! Dia menganggap Anies sama dengan dia yang tidak beretika politk. Sekarang Jokowi kena karmanya.

Akankah Anies maju dalam Pilpres 2019? Akankah Anies bisa mengalahkan Jokowi? Kita simak bersama.

7 Juli 2018

TeropongKita adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongKita menjadi tanggung jawab Penulis

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #anies-baswedan  #jokowi  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...