JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sandiaga Uno telah mengundurkan diri dari Wakil Gubernur DKI 2017-2022. Dia maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Kini, jabatan yang ditinggal Sandiaga pun menjadi rebutanpartai pengusungnya, yakni Gerindra dan PKS.

Nama Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik dan Wakil Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera disebut-sebut paling berpotensi mengisi kursinomor dua di DKI Jakartamenggantikan Sandiaga.

Meski demikian, keputusan tentang pengganti Sandi diserahkan sepenuhnya kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan dan DPRD. Anies nanti yang akan menyerahkan dua nama Cawapres ke DPRD untuk dipilih salah satunya untuk disahkan menjadi pengganti Sandiaga.

Demikian diungkapkan Jendral Otonomi Daerah Kemendagri, Soni Sumarsono kepada wartawan, Jakarta (12/8/2018).

Menurutnya, Gerindra dan PKS berhak mengusulkan dua nama pengganti, dan menjadi pertimbangan Anies untuk empat tahun mendatang.

"Dari keduanya, DPRD nanti akan memilih salah satunya," ucap Soni.

Mekanisme pergantian ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Diketahui, Mardani sebelumnya digadang-gadang mendampingi Sandi saat Pilgub 2017 lalu, sebelum akhirnya pilihan jatuh ke Anies. Sementara Taufik, merupakan wakil Ketua DPRD DKI sekaligus pimpinan fraksi Partai Gerindra.

Taufik dianggap mumpuni sebagai wagub karena mengetahui selukbeluk DKI. Taufik sendiri juga sudah menyatakan pihaknya siap menjadi Wagub DKI Jakarta menggantikan Sandiaga.

Namun ketua DPD Gerindra Jakarta ini menyatakan tak ingin buru-buru maupun mempersoalkan jabatan wagub.

"Sabar. Baru saja daftar (capres dan cawapres) masa langsung rebutan kursi Wagub," kata Taufik kemarin.

Karena itu, dia menegaskan, pihaknya tidak ingin terburu-buru membicarakan hal tersebut. Menurutnya, fokus partainya saat ini mengurus persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Meski demikian, Taufik mengakui aspirasi dari beberapa koleganya meminta dia menggantikan Sandiaga, sebab dirinya merupakan Ketua DPD Gerindra Jakarta.

Hal berbeda diungkapkan Presiden PKS, Sohibul Iman yang mengatakan partainya mempunyai peluang besar mengisi jabatan Wagub DKI Jakarta. Meskipun Anies diusulkan PKS.

Ia kemudian merujuk pada Pilpres 2019 mendatang, dalam Pilpres, PKS telah memberikan Ketua Umum Gerindra untuk menentukan wakilnya, yang kemudian dipilih Sandi, yang tak lain Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Dengan demikian, untuk masalah DKI, Gerindra harus memberikan hak prioritas kepada PKS untuk melanjutkan membiarkan posisi wagub diisi dari partainya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih belum bersedia membahas tentang pengganti Sandi. Anies mengaku bahwa kini masih dalam masa Iddah atau waktu menunggu.

"Kalau ini masa iddah nih. Masa tunggu dulu. Jadi kita lihat dulu, baru nanti dibicarakan," ujar Anies, Sabtu kemarin.

Terlebih saat ini, surat keputusan (SK) Sandiaga sebagai Wakil Gubernur belum keluar. Sebab surat itu baru diserahkan Jumat pagi, sebelum dirinya berpamitan dan meminta restu kepada sejumlah pejabat DKI.

Termasuk soal pembahasan. Anies mengakui Gerindra maupun PKS belum membahas tentang pengganti Sandi. Pertemuan ketiganya pun belum dilakukan. (Alf)