JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Dipilihnya Sandiaga Uno sebagai Cawapres Prabowo pada perhelatan Pilpres 2019 mendatang dianggap tak mengindahkanarahan ijtima ulama.

Ijtima Ulama sebelumnya sudah memutuskan dua nama yang akan mendampingi Prabowo, yakni Ustadz Salim Segaf dan Abdul Somad. Namun kedua nama tersebut tidak diindahkan oleh sang Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo lebih memilih Sandiaga sebagai tandemnya.

Kendati demikian, Gerindra tetap yakin jika kalangan Ulama yang tergabung di ijtima tersebut akan tetap mendukung Prabowo-Sandi pada kontestasi lima tahunan mendatang.

"Insya Allah ijtima ulama tetap mendukung Pak Prabowo dan bang Sandi," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Lebih lanjut, Andre juga menepis anggapan Prabowo tak mengikuti arahan Ijtima Ulama.

"Pak Prabowo menghargai hasil Ijtima Ulama. Kan Pak Prabowo juga Capres hasil ijtima ulama," ujarnya.

"Namun, Cawapresnya ini yang agak sulit. UAS dapat diterima semua pihak tapi beliau menolak. Ustadz Salim Segaf ada yang menolak, di situ ada kesulitan," imbuhnya.

Kemudian, lanjut Andre, munculah alternatif Sandiaga. Setelah nama Sandi muncul didukunglah oleh Ustadz Salim Segaf yang merupakan Cawapres hasil ijtima.

"Jadi Bang Sandi jadi Cawapres Prabowo tidak ada masalah. Ulama tetap mendukung itu terbukti pada saat pendaftaran Capres Cawapres ke KPU ulama turut mengantar, itu kan artinya mendukung," papar Andre.(yn)