JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Politikus Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyesalkan sikap aparat keamanan yang tidak proaktif menyikapi persekusi terhadap Neno Warisman di Pekanbaru, Riau.
"Rezim ini khianat terhadap cita-cita reformasi untuk mengembangkan demokrasi dan 4 pilar bangsa," tandasnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/8/2018).
"Rezim ini mengulangi apa yang dikerjakan rezim orla dan rezim orba yang dulu PDIP jadi salah satu korbannya dengan memperalat Polri (dulu TNI) sebagai kaki tangan utamanya untuk memberangus hak berpendapat," sambungnya.
Tak hanya itu, Ketua DPP Gerindra itu pun menuding bahwa rezim saat ini menjadikan Pancasila hanya sebagai alat kepentingannya.
"Rezim ini tidak Pancasilais. Seperti paling Pancasilais, paling Bhineka Tunggal Ika, membentuk unit kerja kepresidensn dengan gaji mahal yang katanya untuk memperkokoh ideologi Pancasila tapi faktanya alergi dan tidak siap dengan perbedaan serta melakukan tindakan yang tidak adil dan tidak beradab kepada mereka yang beda pendwpat padahal menyanpaikannya secara konstitusional," tegasnya.
Tak hanya itu, menurutnya, Rezim saat ini menerapkan politik double standar.
"Mengaku Polrinya hebat dan kuat membasmi teoris tapi faktanya Polri tidak bisa mengamankan dan mengendalikan preman-preman pendemo penolak Neno Warisman," sindirnya.
"Bahaya jika Indonesia terus dikuasai oleh rezim yang tidak Pancasilais, tidak pro reformasi dslan penghambat demokrasi," tutupnya.(yn)