Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 03 Sep 2018 - 07:38:37 WIB
Bagikan Berita ini :

China Ketakutan Perang Dagang Picu Pengangguran

23chinaversusas.jpg
Perang dagang Amerika Serikat versus China bakal memicu lonjakan angka pengangguran (Sumber foto : ist)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Perang dagang antara Amerika Serikat versus China semakin menarik perhatian dunia. Pemerintah China sendiri ketakutan bila perang dagang tersebut memicu peningkatan angka pengangguran.

Seakan tidak ingin kalah dalam perang tersebut, China tengah melakukan upaya antisipasi. Pejabat setempat mengakui,upaya tersebut dilakukan guna meredam dampak terburuk dari perang dagang. Upaya yang kini diseriusi adalah peningkatan anggaran belanja dalam negeri.

Menteri Keuangan China Liu Kun mengatakan, peningkatan anggaran dilakukan untuk membantu pekerja dan pengangguran yang terdampak oleh perang dagang.

Selain meningkatkan belanja tersebut, China juga akan meningkatkan investasi mereka di bidang infrastruktur. Tidak tanggung-tanggung, negeri Tirai Bambu itu akan menggelontorkan dana US$145,48 miliar atau setara Rp2.126 triliun ke sektor infrastruktur. Guyuran dana ini bertujuan meredam dampak perang dagang. Rencananya, anggaran tersebut akan digelontorkan pada akhir kuartal ini.

Liu mengatakan, pemerintahnya khawatir bila perang dagang tidak segera diantisipasi, maka gejolak tersebut bisa menimbulkan masalah pada ekonomi China.

Kekhawatiran terutama kepada peningkatan angka pengangguran dan hilangnya mata pencaharian masyarakat China.

Selain upaya tersebut, Liu mengatakan, bahwa negaranya tidak akan bertekuk lutut pada AS. China akan selalu membalas serangan dagang yang dilancarkan AS.

"China tak ingin perang dagang, tapi kami akan tegas membalas bila AS melakukan tindakan yang merugikan kami, ini semua demi melindungi kepentingan kami," katanya beberapa waktu lalu, seperti dikutip cnnindonesia.

Perang dagang antara China dan AS masih terus berkecamuk. Terbaru, kedua negara saling berbalas tarif atas produk bernilai US$16 miliar.

Kedua negara sebenarnya sudah menggelar pertemuan untuk mengakhir konflik tersebut. Namun, pertemuan yang berakhir Kamis kemarin tidak menghasilkan kesepakatan apapun.

Salah seorang pejabat senior Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan, selama pertemuan, China belum mau menanggapi keluhan dagang negaranya terkait kecurangan dagang dan dugaan penyelewengan kekayaan interlektual dan subsidi industri AS oleh China. (plt)

tag: #amerika-serikat  #cina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...