Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 01 Okt 2018 - 20:54:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Inggard Joshua: Apapun Partainya, Jika Dekat Masyarakat Pasti Lolos

9923922.jpg.jpg
Caleg Gerindra DKI, Inggard Joshua (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah merilis nama-nama calon anggota legislatif yang bakal bertarung di Pileg 2019.

Sederet nama mulai dari politisi, aktivis, pengusah dan tokoh masyarakat mewarnai daftar calon anggota Kebon Sirih periode 2019-2024.

Politisi senior Ibu Kota, Inggard Joshua, optimis akan kembali melenggang ke DPRD DKI Jakarta.

Dia menyebut, bahwa di kontestasi Pileg partai hanya sekedar alat. Apapun partainya jika Caleg sudah mengakar di masyarakat pasti lolos dan dapat tiket ke Kebon Sirih.

Inggard, yang diawal kariernya sebagai politisi, melabuhkan harapan menjadi wakil rakyat melalui partai berlambang pohon beringin, Golkar. Namun karena terhalang memperjuangkan aspirasi pemilihnya, politisi gaek ini kemudian memilih hengkang.

Pada Pileg 2014 lalu, dengan keyakinan yang mantap, Inggard kemudian memilih bergabung dengan Partai NaSdem.

Saat itu, Inggard berpikir, sebagai partai pendatang baru dan jargon restorasi, dirinya akan dengan leluasa memperjuangkan aspirasi konstituennya.

Namun, harapan tinggal harapan, NasDem yang sudah menyatakan diri sebagai partai pembela dan pendukung Eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Aho, malah kerap berseberangan dengan pandangan politik Inggard yang selalu dan setia pada aspirasi basis massanya.

“Bagi saya suara dan aspirasi warga adalah yang utama. Partai hanya menjadi alat untuk menyampaikan hal itu. Karenanya, saya yakin bila kita mempunyai prinsip dan komitmen yang kuat kepada rakyat maka apapun partainya kita bisa menjadi wakil mereka,” tegas Inggard, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Imbas dari keteguhan sikap dan idealisme politiknya itu, sekali lagi Inggard ‘terpaksa’ berlabuh ke partai lain. Kali ini, di Pileg 2019, Inggard memilih Partai Gerindra sebagai perahu ke Kebon Sirih.

Mengantongi nomor urut 2 di Dapil (daerah pemilihan) 9 Jakarta Barat yang meliputi Tambora, Cengkareng dan Kalideres, Inggard kembali menabur asa sebagai wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta untuk periode 2019-2024.

“Ada hal-hal yang tidak seprinsip. Tapi, saya menghargai partai dan saya menghargai semuanya," ujar Inggard.

Penelusuran redaksi, selama duduk seabagai wakil rakyat dari NasDem, pandangan politik Inggard Joshua memang banyak bertentangan dengan partai besutan Surya Paloh itu.

Setidaknya, ada dua sikap Inggard yang paling menonjol selama menjadi wakil rakyat dari Fraksi NasDem periode 2014-2018, diantaranya;

- Sekretaris Pansus Angket Ahok

Jika ditarik ke beberapa tahun yang lalu, ada sebuah Pansus angket di DPRD DKI Jakarta. Pansus tersebut bertujuan untuk membuktikan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Gubernur Ahok.

Pansus tersebut memiliki tujuan untuk melengserkan Ahok dari jabatan gubernur ketika itu. Inggard menjadi sekretaris dalam Pansus angket tersebut.

Ketika proses Pansus berjalan, Fraksi Partai Nasdem tiba-tiba mencabut dukungannya terhadap Pansus angket itu. Meski ada keputusan partai, Inggard tak bergeming dan tetap konsisten berada dalam Pansus tersebut.

Hingga akhirnya dia mendapatkan surat peringatan. "Saya dapat surat tertanggal 3 Maret 2015 yang memberitahukan tentang peringatan tertulis yang pertama dan terakhir dari DPP partai terkait angket," ujar Inggard, pada Maret 2015 silam.

- Kritik Mebijakan Ahok

Sejak dulu, Partai NasDem sudah menjadi partai pertama yang mendukung apa pun kebijakan Ahok. Inggard kembali menunjukkan sikap yang berseberangan dengan partainya.

Berkali-kali, dia mengkritisi kebijakan Ahok dari mulai pembelian lahan RS Sumber Waras, penggusuran kampung aquarium, pembelian lahan cengkareng dan penolakan reklamasi (terbukti izin 13 pulau reklamasi dicabut Anies).

"Ketika saya berbicara sebagai anggota Dewan, saya lepaskan baju (partai) itu dulu. Saya hargai partai saya dan saya juga harus hargai warga yang memilih saya," ujar Inggard, saat itu.

Dia menegaskan yang dia kritisi bukan Ahok, melainkan kebijakannya. Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino dahulu mengatakan, Inggard sudah berkali-kali diberi teguran, tetapi terguran itu tidak diindahkan.

"Kan kami murni dukung Ahok, tetapi masih saja macam-macam ngomongin reklamasi, RS Sumber Waras, tanpa koordinasi dulu dengan DPW," ujar Wibi, ketika itu.

Atas sikapnya ini, Inggard sebenarnya sudah pernah diusulkan untuk dicopot keanggotaannya dalam DPRD DKI Jakarta. Namun, sampai sekarang hal itu belum ditindaklanjuti. Hingga, akhirnya kini dia mengundurkan diri jelang Pemilihan Legislatif 2019. (Alf)

tag: #pemilu-2019  #dprd-dki  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...