Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 08 Okt 2018 - 14:49:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Diduga Palsukan Kop Surat Gubernur DKI, Oknum Bamus Batawi Sebar 'Proposal Siluman'?

7120181008_145132.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Meski gelaran Mubes ke-VII Bamus Betawi sudah rampung, pada 1-2 September 2018 lalu, namun pengurus demisioner periode 2013-2018 masih menyisakan masalah.

Pasalnya, belakangan terungkap jejak 'proposal siluman' yang diduga dilakukan oleh oknum pengurus Bamus Betawi lama untuk kepentingan pribadi.

Proposal bernomor 02/Bamus Betawi/VII/2018 tertanggal 19 Juli 2018 itu dikirim berkop surat dan stempel resmi Bamus Betawi periode 2013-2018.

Proposal tersebut berisi permohonan partisipasi dana untuk Penerbitan Buku Profil Tokoh & Pemuka Masyarakat Betawi yang dialamatkan kepada beberapa perusahaan swasta di wilayah DKI Jakarta.

Dugaan proposal siluman itu bermula saat seorang pengusaha mencurigai adanya lampiran kata sambutan berkop surat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diduga aspal (asli tapi palsu) yang dilampirkan dalam proposal.

Salah satu pengusaha swasta di Jakarta, Direktur PT. Putra Jaya Perkasa, Tito mengungkapkan, bahwa dirinya mencurigai proposal tersebut lantaran kop surat Gubernur DKI itu janggal.

"Ini kop suratnya beda, tidak sama dengan biasanya. Pertama, warna burung garuda di kop surat ini kuning. Padahal, yang saya tahu, yang asli itu warnanya kuning keemasan. Juga ukuran panjang dan lebar surat Gubernur DKI tidak sama dengan kop surat resmi Gubernur yang saya tahu," kata Tito kepada wartawan sambil menunjukkan surat sambutan Gubernur DKI yang dilampirkan dalam proposal Bamus Betawi tersebut, Jakarta, Minggu (7/10/2018).

Karena merasa ada yang tidak beres, Tito pun memutuskan mengkonfirmasi kop surat itu kepada salah satu staf di Pemda DKI.

"Betul saja, setelah saya bertanya kepada seorang staf di Pemda DKI tidak mengakui keabsahan kop surat tersebut. Dia mengaku tidak tahu menahu soal kop surat yang dilampirkan dalam proposal tersebut," beber Tito.

Setelah mengetahui surat tersebut aspal, Tito pun kemudian memilih mengurungkan niatnya untuk menyumbang dana untuk penerbitan buku profil Budaya Betawi itu.

Bahkan, dia pun berencana akan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dalam waktu dekat agar dapat mengusut dugaan proposal siluman yang mencatut surat berkop resmi Gubernur DKI.

"Saya ini kebetulan pendukung Pak Anies di Pilkada DKI lalu, dan saya tidak terima kalau nama Gubernur dicatut dan dirusak dengan cara-cara nakal begini," tegas Tito.

"Insya Allah, dalam waktu dekat ini saya akan laporkan ke Polda Metro Jaya, saya sangat berkepentingan untuk menjaga nama baik Gubernur Anies, biar clear," ucap Tito.

Terpisah, dikonfirmasi kepada pengurus Bamus lama, salah satu Ketua Bamus Betawi periode 2013-2018, Daud P mengaku, bahwa proposal tersebut bukan merupakan hasil keputusan rapat dan tidak termasuk dalam program Bamus periode 2013-2018.

"Setahu saya, itu (proposal) bukan program Bamus. Karena tidak pernah dibahas dalam rapat. Bisa jadi itu dilakukan oleh oknum di Bamus. Saya tidak tahu," katanya.

Bahkan, Daud mengaku tidak masalah kasus tersebut dimejahijaukan demi membuat masalah terang benderang.

"Jika memang ada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh proposal tersebut, saya persilahkan untuk melaporkan ke pihak kepolisian agar kasus pemalsuan kop surat gubernur itu menjadi terang benderang, dan oknum pelakunya harus bertanggung jawab secara hukum, karena ini telah mencoreng nama baik keluarga besar Bamus," tandasnya. (Alf)

tag: #bamus-betawi  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...